Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang memperpanjang kenaikan dobel digit pada Agustus. Kenaikan ekspor dipimpin oleh pengiriman peralatan manufaktur chip yang kuat.
Data perdagangan yang positif ini tidak menghilangkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi Jepang yang belum pulih ke tingkat pra-pandemi.
Ekspor naik 26,2% pada Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Data Kementerian Keuangan Jepang ini menandai bulan keenam berturut-turut dari pertumbuhan dua digit.
Pertumbuhan lebih lambat dari prediksi jajak pendapat Reuters yang meramalkan kenaikan 34%. Persentase kenaikan pun lebih kecil dari 37% pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan melemah terutama karena dampak mendalam dari kebangkitan Covid-19 di seluruh Asia.
Baca Juga: Ekonomi China stabil, output industri meningkat di bulan Agustus 2021
"Masalah semikonduktor memiliki dampak yang cukup besar, yang banyak membebani ekspor mobil," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute kepada Reuters. Dia menambahkan, hal ini akan berdampak pada ekspor setidaknya hingga akhir tahun karena kemacetan pasokan suku cadang di Asia Tenggara terus berlanjut.
Jepang tertekan untuk menjaga pemulihan yang rapuh karena kebangkitan pandemi di bagian lain Asia. Meski tingkat vaksinasi membaik dan infeksi Covid-19 harian tampaknya telah memuncak, analis memperkirakan ekonomi Jepang akan tumbuh 1,2% yoy pada kuartal ini, jauh lebih lambat dari yang diproyeksikan bulan lalu.
Berdasarkan tujuan, pengiriman ke China, mitra dagang terbesar Jepang, naik 12,6% secara tahunan pada bulan Agustus. Kenaikan dipimpin oleh bahan kimia dan suku cadang semikonduktor.
Baca Juga: Pertama dalam 30 tahun, pasukan darat Jepang menggelar latihan militer nasional
Ekspor ke Amerika Serikat melonjak 22,8% karena permintaan yang kuat untuk mesin pembangkit listrik mengimbangi penurunan pengiriman mobil. Pengiriman ke Asia secara keseluruhan naik 26,1%. Pertumbuhan ini menunjukkan laju paling lambat dalam lima bulan. Sementara pengiriman ke Uni Eropa naik 29,9% pada Agustus.
Impor melonjak 44,7% pada Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Angka impor lebih tinggi ketimbang estimasi median pada 40%. Dengan angka tersebut, Jepang mencatat defisit perdagangan ¥ 635,4 miliar daripada estimasi median defisit ¥ 47,7 miliar.
Baca Juga: Global Mewaspadai Ekonomi China
