CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Elon Musk Bikin Geger Lagi! Serukan Akhiri The Fed, Bitcoin Selamatkan Ekonomi


Senin, 11 November 2024 / 13:56 WIB
Elon Musk Bikin Geger Lagi! Serukan Akhiri The Fed, Bitcoin Selamatkan Ekonomi
ILUSTRASI. Elon Musk baru-baru ini menambah kecaman terhadap Federal Reserve (The Fed) dengan membagikan ulang sebuah tweet dari Senator Utah, Mike Lee. Leon Neal/Pool via REUTERS


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk baru-baru ini menambah kecaman terhadap Federal Reserve (The Fed) dengan membagikan ulang sebuah tweet dari Senator Utah, Mike Lee, yang menyerukan agar sistem Bank Sentral AS diakhiri dan lebih banyak pengawasan eksekutif terhadap kebijakan moneter.

Lee, yang memiliki pandangan keras terhadap pengaruh The Fed, berargumen bahwa sikap Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menolak mengundurkan diri meskipun diminta oleh Presiden terpilih Donald Trump, menunjukkan sistem yang tidak terkendali.

Seruan Mike Lee untuk Mengakhiri Federal Reserve

Mike Lee memandang bahwa Eksekutif harus berada di bawah kendali Presiden, sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi AS.

Ia menyoroti bahwa The Fed adalah contoh dari penyimpangan besar terhadap prinsip-prinsip konstitusional, karena bank sentral memiliki kekuasaan yang jauh melampaui apa yang seharusnya dimiliki oleh lembaga non-pemerintah.

Baca Juga: Elon Musk Akuisisi Ford Motor Company, Fakta atau Rumor?

Lee dengan tegas menyatakan: “Ini adalah alasan lain mengapa kita harus mengakhiri The Fed.”

Pendapat Lee ini bukanlah pandangan yang sepenuhnya baru.

Seruan untuk menghapuskan Federal Reserve juga berkembang di kalangan para pendukung "sound money" dan para maksimalis Bitcoin yang menganggap bahwa mata uang fiat yang dikelola secara sentral rentan terhadap inflasi moneter dan devaluasi mata uang.

Bitcoin Sebagai Perlindungan Terhadap Inflasi Mata Uang

Di tengah utang nasional AS yang kini melampaui US$35 triliun, Bitcoin semakin dipandang sebagai solusi untuk melindungi nilai mata uang yang tergerus oleh kebijakan pencetakan uang yang dilakukan oleh The Fed.

Beberapa tokoh politik dan ekonom mulai mengadvokasi Bitcoin sebagai alat untuk melindungi daya beli masyarakat dari inflasi yang semakin merajalela.

Jimmy Patronis, Kepala Keuangan Negara Bagian Florida, yang juga bertanggung jawab mengawasi dana pensiun negara, menjadi salah satu pejabat yang mendorong dana pensiun negara bagian untuk berinvestasi di Bitcoin.

Ia beralasan bahwa ini akan membantu melindungi daya beli masyarakat dari depresiasi dolar AS yang semakin parah.

Baca Juga: Trump Telponan dengan Zelensky, Elon Musk Ikut Nimbrung di Tengah Pembicaraan

Bitcoin dan Rencana Pengumpulan Cadangan Strategis

Panggilan untuk menempatkan Bitcoin sebagai instrumen keuangan utama juga semakin terdengar di kalangan legislator.

Pada Juli 2024, Senator Wyoming, Cynthia Lummis, memperkenalkan RUU Bitcoin Strategic Reserve di Senat, yang bertujuan untuk menyimpan Bitcoin sebagai cadangan strategis negara.

Lummis menyoroti inflasi yang semakin tinggi dan hilangnya daya beli sebagai alasan utama di balik inisiatif tersebut.

Tidak hanya legislator dari Wyoming yang mendukung Bitcoin sebagai alat pelindung terhadap inflasi.

Presiden terpilih Donald Trump, yang dijadwalkan untuk dilantik pada Januari 2025, juga menggoda ide penggunaan Bitcoin untuk membayar utang nasional dalam pidatonya di konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Tennessee.

Hal ini menambah spekulasi tentang kemungkinan besar perubahan besar dalam kebijakan moneter AS yang akan datang.

Baca Juga: Pemilik Mobil Tesla Membagikan Tagihan Listriknya, Membuat Terkejut dengan Biayanya

Pengaruh Elon Musk Terhadap Opini Publik

Elon Musk, yang dikenal dengan pendapat kontroversialnya, telah menunjukkan minat besar terhadap Bitcoin dan kebijakan moneter yang lebih terbuka.

Dukungan Musk terhadap seruan untuk mengakhiri Federal Reserve semakin mempertegas pandangannya bahwa pengelolaan mata uang fiat yang sentralistik hanya akan memperburuk inflasi dan merugikan masyarakat umum.

Musk sering mengkritik kebijakan ekonomi yang mendukung pencetakan uang besar-besaran oleh bank sentral, yang dianggapnya tidak berkelanjutan.

Dengan semakin banyaknya tokoh politik yang berbicara tentang Bitcoin dan mengusulkan pengakhiran The Fed, dunia keuangan semakin bergerak menuju potensi perubahan besar.

Perubahan tersebut tidak hanya akan mempengaruhi kebijakan moneter AS, tetapi juga mempengaruhi pasar global dan bagaimana orang-orang melihat masa depan mata uang digital seperti Bitcoin.

Menghadapi Tantangan Ekonomi Global

Seruan untuk mengakhiri The Fed dan mengganti sistem moneter dengan Bitcoin atau alternatif lainnya menggambarkan ketidakpuasan terhadap kebijakan moneter yang ada.

Baca Juga: Trump Menang, Saham-saham China yang Terafiliasi dengan Tesla Melonjak

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, semakin banyak orang yang mulai mencari solusi untuk melindungi kekayaan mereka dari inflasi yang tidak terkendali dan devaluasi mata uang yang bisa berakibat fatal.

Namun, meskipun Bitcoin memiliki banyak pendukung, transisi menuju sistem moneter baru tidak akan mudah dan akan menghadapi banyak tantangan, baik dari segi regulasi, adopsi pasar, maupun peralihan dari mata uang fiat yang telah ada selama lebih dari seabad.

Selanjutnya: Makan Buah Apa agar Kolesterol Cepat Turun? Ini Dia Daftarnya!

Menarik Dibaca: Mudahkan Transaksi Internasional, Kolaborasi Bank DBS & Topremit Raih Penghargaan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×