Sumber: South China Morning Post | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham perusahaan Tiongkok yang terasosiasi dengan Tesla melonjak setelah pemilihan umum AS, dengan harapan bahwa produsen kendaraan listrik terbesar di dunia akan mendapat manfaat dari hubungan dekat antara Donald Trump dan CEO Tesla, Elon Musk.
Investor berspekulasi bahwa kemenangan Trump akan membawa dampak positif bagi Tesla.
Pada Kamis pagi, saham beberapa produsen Tiongkok yang diduga sebagai pemasok Tesla meningkat hingga 20 persen. Di forum investasi populer Tiongkok, Xueqiu.com, topik "Saham konsep Tesla melonjak.
Apakah sudah terlambat untuk membeli?" menjadi perbincangan yang ramai. "All in," ungkap salah satu investor di forum tersebut.
Baca Juga: Menilik Kepentingan Bisnis Elon Musk di Balik Dukungan Politik Donald Trump
Musk, yang secara terbuka mendukung Trump selama kampanye, mendapat pujian dari Trump dalam pidato kemenangannya pada hari Rabu. Selain memiliki koneksi dengan Trump, Musk juga memiliki hubungan erat dengan pemerintah Tiongkok.
Gigafactory Tesla di Shanghai, yang dibuka pada akhir 2019, merupakan basis produksi terbesar perusahaan. Musk juga sempat bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang pada April lalu di Beijing.
Pada bulan Juli, Musk menyebut bahwa pemerintah Tiongkok kemungkinan akan menyetujui perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) Tesla pada akhir tahun ini.
Namun, laporan media pemerintah Tiongkok, China Daily, bulan lalu menyatakan bahwa otoritas Tiongkok masih meninjau aplikasi tersebut dengan fokus pada keamanan data dan regulasi.
Kenaikan Harga Saham Pemasok Tesla di Tiongkok
Saham Wuxi Jigang Precision Machinery, produsen yang berspesialisasi dalam pengecoran aluminium alloy dan memasok komponen untuk Tesla Model 3 dan Model Y, melonjak lebih dari 20 persen pada perdagangan Kamis pagi dan ditutup naik 18,5 persen. Saham ini telah meningkat lebih dari 68 persen sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Kekayaan Para Miliarder Ini Naik Signifikan Pasca Kemenangan Trump, Siapa Saja?
Pemasok Tesla lainnya, Chongqing Millison Technologies, juga melonjak lebih dari 15 persen pada perdagangan pagi dan ditutup naik 8,5 persen. Perusahaan yang terdaftar di bursa ChiNext ini mengalami penurunan sekitar 1 persen sejak awal tahun.
Meskipun saham pemasok Tesla mengalami kenaikan, beberapa investor memilih untuk menghindari saham ini.
Kekhawatiran bahwa pemasok yang sama mungkin juga melayani produsen kendaraan listrik lokal, yang bisa terkena dampak negatif dari tarif AS, menjadi alasan utama. "AS pasti akan menargetkan produsen kendaraan listrik Tiongkok," ujar seorang investor yang berbasis di Shanghai.
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Tiongkok pada Saham Pemasok Tesla
Menurut analis, kinerja positif saham pemasok Tesla kemungkinan juga didorong oleh inisiatif kebijakan baru-baru ini dari pemerintah Tiongkok.
Saham berkapitalisasi kecil di bursa Tiongkok telah memimpin reli sejak akhir September setelah Beijing mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung perekonomian.
Indeks Beijing Stock Exchange 50 mencapai rekor tertinggi pada Kamis, dengan kenaikan sebesar 30 persen tahun ini.
Baca Juga: Tak Sia-sia, Duit Rp 2 Triliun Elon Musk untuk Memenangkan Trump Membuahkan Hasil
Sementara itu, indeks ChiNext telah naik 24 persen tahun ini, meski turun 7,8 persen dari puncaknya pada awal Oktober.
Kenaikan saham-saham terkait Tesla di Tiongkok memperlihatkan optimisme investor terhadap prospek perusahaan dalam menghadapi tantangan global dan kebijakan ekonomi Tiongkok yang berpotensi mendukung pertumbuhan pasar otomotif listrik.