Sumber: South China Morning Post | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengirimkan pesan selamat kepada Donald Trump setelah mantan presiden AS tersebut terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat.
Ucapan tersebut disampaikan oleh kantor berita Tiongkok, Xinhua, yang menekankan pentingnya kerja sama antara Tiongkok dan AS demi kepentingan bersama dan stabilitas internasional.
Dalam pesannya, Xi menegaskan bahwa “Tiongkok dan AS akan mendapatkan manfaat dari kerja sama dan merugi dari konfrontasi.”
Ia juga menyampaikan harapan agar hubungan AS-Tiongkok tetap stabil, sehat, dan berkelanjutan demi kepentingan bersama kedua negara dan sesuai dengan harapan komunitas internasional.
Baca Juga: Menguak Dinamika Hubungan AS dengan China, Rusia dan NATO di Bawah Kepemimpinan Trump
Menurut Xi, kedua negara perlu mempertahankan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama yang saling menguntungkan.
Ia mengajak untuk memperkuat dialog dan komunikasi, mengelola perbedaan dengan baik, dan mencari jalan yang benar dalam membangun hubungan yang positif antara Tiongkok dan AS.
Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Kemenangan Trump
Pesan Xi Jinping bergabung dengan ucapan selamat dari sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Selain itu, Wakil Presiden Tiongkok, Han Zheng, juga turut memberikan ucapan selamat kepada J.D. Vance, pasangan Trump dalam pemilu kali ini.
Pesan cepat Xi Jinping ini muncul hanya sehari setelah Trump diumumkan sebagai pemenang pemilu, yang merupakan respons lebih cepat dibandingkan saat ia mengucapkan selamat kepada Presiden Joe Biden pada pemilu 2020.
Pada saat itu, Xi baru memberikan ucapan selamat dua minggu setelah kemenangan Biden diumumkan oleh media besar AS.
Baca Juga: Kebesaran Hati Obama Setelah Kemenangan Donald Trump, Serukan Persatuan Amerika!
Tantangan dan Harapan Bagi Hubungan AS-Tiongkok di Masa Mendatang
Terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS menimbulkan berbagai spekulasi terkait bagaimana dia akan menghadapi Tiongkok dalam masa jabatan keduanya.
Selama masa kepemimpinan pertamanya, Trump dikenal dengan kebijakan perdagangan yang konfrontatif terhadap Tiongkok, termasuk menerapkan tarif tinggi dalam perang dagang yang berlangsung.
Di jalur kampanye, Trump bahkan sempat mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% terhadap semua barang impor dari Tiongkok jika kembali memimpin AS.
Dalam pernyataannya, Xi Jinping berharap agar kedua negara tetap mengedepankan prinsip saling menghormati, berdampingan secara damai, serta meraih hasil kerja sama yang saling menguntungkan.
Diplomasi yang berlandaskan komunikasi yang efektif dan manajemen perbedaan yang bijak diharapkan dapat membawa hubungan AS-Tiongkok ke arah yang lebih stabil dan sehat.
Baca Juga: Pesan Menyentuh Kamala Harris Pasca Kekalahan dalam Pemilu Presiden AS 2024
Pernyataan Tiongkok Menanggapi Pemilu AS
Ketika ditanya mengenai pemilu AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, menyatakan bahwa hal tersebut adalah urusan internal AS dan bahwa “Tiongkok menghormati pilihan rakyat Amerika.”
Mao juga menegaskan bahwa kebijakan Tiongkok terhadap AS bersifat konsisten dan bahwa Tiongkok akan terus membangun hubungan bilateralnya berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama yang menguntungkan bagi kedua pihak.