kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.329   11,00   0,07%
  • IDX 7.250   68,24   0,95%
  • KOMPAS100 1.071   12,84   1,21%
  • LQ45 845   10,25   1,23%
  • ISSI 216   2,61   1,22%
  • IDX30 435   4,67   1,09%
  • IDXHIDIV20 520   7,06   1,38%
  • IDX80 122   1,52   1,25%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   1,99   1,41%

(Update) Trump Menang di 3 Negara Bagian, Harris Menang di Vermont


Rabu, 06 November 2024 / 08:10 WIB
(Update) Trump Menang di 3 Negara Bagian, Harris Menang di Vermont
ILUSTRASI. Menurut proyeksi Edison Research, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menang di tiga negara bagian, yakni Indiana, Kentucky, dan West Virginia. REUTERS/Brian Snyder


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PHILADELPHIA. Menurut proyeksi Edison Research, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menang di tiga negara bagian, yakni Indiana, Kentucky, dan West Virginia dalam pemilihan presiden hari Selasa (5/11/2024). 

Sementara, calon dari Partai Demokrat Kamala Harris menang di Vermont. 

Hasil ini diketahui saat pemungutan suara ditutup di sembilan negara bagian AS pertama, termasuk Georgia dan North Carolina.

Mengutip Reuters, hasil awal sudah diperkirakan, dengan persaingan kemungkinan akan berakhir di tujuh negara bagian medan pertempuran: Georgia, North Carolina, Arizona, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin. 

Jajak pendapat menunjukkan para pesaing bersaing ketat di ketujuh negara bagian tersebut hingga Hari Pemilihan.

Menurut jajak pendapat nasional awal dari Edison, hampir tiga perempat pemilih mengatakan demokrasi Amerika terancam. Kondisi ini mencerminkan kecemasan mendalam warga AS setelah kampanye yang penuh pertentangan.

Demokrasi dan ekonomi sejauh ini menjadi isu terpenting bagi para pemilih, diikuti oleh aborsi dan imigrasi. Jajak pendapat menunjukkan 73% pemilih percaya demokrasi dalam bahaya, sementara 25% mengatakan demokrasi aman.

Baca Juga: Hasil Pemilu AS: Harris Menang di Vermont, Trump Menang di Kentucky & Indiana

Data tersebut menggarisbawahi kedalaman polarisasi di negara yang perpecahannya semakin tajam selama persaingan yang ketat. 

Trump menggunakan retorika yang semakin apokaliptik sambil memicu ketakutan yang tidak berdasar bahwa sistem pemilu tidak dapat dipercaya. 

Harris memperingatkan bahwa masa jabatan kedua Trump akan mengancam fondasi demokrasi Amerika.

Angka-angka tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari puluhan juta orang yang memberikan suara, baik sebelum maupun pada Hari Pemilihan, dan hasil awal dapat berubah pada malam hari karena lebih banyak orang yang disurvei.

Beberapa jam sebelum pemungutan suara ditutup, Trump mengklaim di situs Truth Social miliknya tanpa bukti bahwa ada "banyak pembicaraan tentang KECURANGAN besar-besaran" di Philadelphia. Trump menggemakan Kembali klaim palsunya pada tahun 2020 bahwa penipuan telah terjadi di kota-kota besar yang didominasi Demokrat. 

Baca Juga: Membongkar Sistem Pemilihan Presiden AS, Simak Biar Tidak Gagal Paham



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×