Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyampaikan rencana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia (RI) dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan dalam pidato kenegaraan di depan anggota MPR/DPR RI pada Jumat (16/8) pekan lalu.
Rencana ini menjadi topik perbincangan hangat serta menuai banyak pro dan kontra. Indonesia bukan negara pertama yang melakukan rencana pemindahan ibu kota.
Ada banyak negara lain yang juga pernah memindahkan ibu kotanya dengan proses dan latar belakang yang beragam.
Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos, Amazon meresmikan kampus terbesar di India
Berikut adalah beberapa negara di dunia yang telah melakukan pemindahan ibu kota.
1. India
New Delhi pertama kali ditetapkan sebagai ibu kota negara India tahun 1931. Sebelumnya, ibu kota negara itu berada di Kolkata. Pemindahan ibu kota dari Kolkata ke New Delhi dilatarbelakangi faktor politik dan ekonomi.
Indiatoday.in melaporkan, pemerintah Inggris di India menganggap bahwa mengendalikan negara dari Delhi lebih mudah karena lokasinya yang berada di wilayah utara.
Pembangunan Delhi sebagai ibu kota dirancang oleh arsitek asal Inggris dan memakan waktu 20 tahun. Sebelum kota tersebut dibangun sepenuhnya, kantor pemerintahan dan administrasi telah dipindahkan satu persatu dari Kolkata ke Delhi.
Seluruh pemindahan tersebut memakan biaya kurang lebih empat sampai lima juta dolar AS.
Kini, setelah menjadi ibu kota selama 88 tahun, New Delhi tidak terhindar dari berbagai masalah perkotaan. Salah satunya adalah masalah indeks kualitas udara yang masuk dalam kategori berbahaya.
2. Australia
Pada abad ke-19, Melbourne dan Sydney menjadi dua kota terbesar di Australia. Kekuatan di masing-masing kota menimbulkan kesulitan untuk menetapkan ibu kota. Pada tahun 1913, terbentuklah Canberra sebagai ibu kota Australia.
Baca Juga: BMKG mengungkap adanya tiga sesar sumber gempa di Kalimantan Timur
Menurut laporan BBC.com, sebelum resmi menjadi ibu kota, pemerintah setempat menyelenggarakan kontes internasional untuk menentukan desain dan konsep Canberra.
Desain kota Canberra yang terpilih hingga saat ini membuat kota tersebut tidak hanya diisi oleh bangunan modern, tetapi juga pemisahan antar-distrik oleh tumbuhan dan semak-semak.
Pemisahan tersebut membuat penduduk merasakan tidak adanya kesatuan dalam kota dan membuat kota tersebut menjadi kurang menarik.
Sebagai kota yang sengaja dibangun sebagai ibu kota, popularitas Canberra tidak sebanding dengan kota lainnya seperti Melbourne dan Sydney. Tingkat pertumbuhan ekonominya pun masih berada di bawah kedua kota tersebut.
3. Myanmar
Myanmar memindahkan ibu kotanya dari Yangon ke Naypyidaw tahun 2005. Menurut Independent.co.uk, Kota Naypyidaw memiliki luas yang empat setengah kali lebih besar dari London, yaitu sebesar 7.054 kilometer persegi.
Baca Juga: Smart city menciptakan ibu kota baru yang nyaman dan ramah lingkungan
Latar belakang pemindahan ibu kota Myanmar tidak pernah benar-benar diketahui secara umum. Tidak ada pengumuman resmi mengenai alasan pemindahan itu dari pemerintah setempat.
Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan ibu kota baru ini diperkirakan mencapai empat miliar dolar AS.
Kini, banyak media yang menyebut Naypyidaw sebagai ghost city atau kota hantu karena jumlah penduduknya yang sangat sedikit, tidak sebanding dengan luas yang dimiliki.
Jalan raya, pusat perbelanjaan, dan destinasi wisata semuanya tampak kosong seperti tidak berpenghuni.
4. Brasil
Tahun 1960, Brasil memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Sama seperti Canberra yang sengaja dibangun untuk menjadi ibu kota Australia, Brasilia juga dirancang sejak awal khusus untuk menjadi ibu kota.
Alasan pemindahan tersebut disebabkan oleh kepadatan penduduk di Rio de Janeiro dan tingkat kemacetan lalu lintas yang cukup tinggi.
Ultimosegundo.ig.com.br mencatat, pembangunan Brasilia sebagai ibu kota menghabiskan biaya 1,5 miliar dolar AS.
Baca Juga: Presiden Jokowi sendiri yang akan mengumumkan lokasi ibu kota baru
Kota Brasilia dibangun dengan konsep arsitektur yang modern. Kota ini masuk sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO karena modernitas dan perkembangannya.
Pada awal peresmiannya, Brasilia hanya dihuni oleh kurang lebih 140.000 penduduk. Kini, angka tersebut sudah meningkat jauh menjadi 2,6 juta penduduk. (Hilel Hodawya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Negara di Dunia yang Pernah Memindahkan Ibu Kotanya"