Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sejak melantai di bursa pada Mei 2019 lalu, Uber menderita kerugian US$ 1 miliar atau lebih dalam setiap kuartal. Ini termasuk kerugian terbesar, yakni US$ 5,2 miliar pada kuartal II 2019.
Dari angka kerugian tersebut, sebesar US$ 3,9 miliar terkait dengan beban penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Baca Juga: Keren, kini Indonesia punya 1 decacorn dan 4 unicorn
Adapun kerugian Uber pada kuartal IV 2019 merepresentasikan kenaikan 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun demikian, Uber membukukan pendapatan 4 miliar dollar AS pada kuartal IV 2019, melonjak 34% dibandingkan kuartal IV 2018. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rugi Rp 116,2 Triliun, CEO Uber Sebut Era Bakar Duit Sudah Berakhir"