kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Erdogan: Hagia Sophia adalah masalah internal Turki


Senin, 13 Juli 2020 / 11:01 WIB
Erdogan: Hagia Sophia adalah masalah internal Turki
ILUSTRASI. Recep Tayip Erdogan, Presiden Turki. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu menggarisbawahi bahwa status Hagia Sophia adalah masalah internal negaranya. Dia mendesak negara-negara lain untuk menghormati keputusan akhir negara.

"Pembuat keputusan akhir tentang status Hagia Sophia adalah bangsa Turki, bukan yang lain. Ini urusan internal kami," kata Recep Tayyip Erdogan kepada jurnal Kriter yang berbasis di Istanbul seperti yang dilansir Anadolu.

Erdogan menekankan, negara-negara lain harus menghormati keputusan Turki. Dia menambahkan bahwa konversi ikonik dari masjid ke museum pada tahun 1934 adalah "keputusan yang menyakitkan bagi bangsa Turki."

Baca Juga: Hagia Sophia Turki diubah jadi masjid, Paus Franciscus mengaku sangat tertekan

Dia menolak kritik domestik dan asing atas keputusan tersebut, dengan mengatakan mereka "tidak memiliki nilai" di pengadilan.

Melansir Al Jazeera, Turki akhirnya resmi mengumumkan bahwa Hagia Sophia akan kembali digunakan sebagai masjid. Erdogan menganggap penggunaan bangunan bersejarah tersebut sebagai museum merupakan tindakan yang ilegal.

Erdogan menyampaikan pengumuman ini pada hari Jumat (10/7) waktu setempat, satu jam setelah putusan pengadilan diturunkan.

Baca Juga: Museum Hagia Sophia jadi masjid, UNESCO kecewa

"Keputusan itu diambil untuk menyerahkan pengelolaan Masjid Ayasofya, kepada Direktorat Urusan Agama dan membukanya kembali untuk (kegiatan) ibadah," ungkap Erdogan dalam surat resmi yang dibagikannya lewat Twitter.

Pada hari yang sama, pengadilan tinggi Turki membatalkan dekrit kabinet tahun 1934, yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum.

Putusan Dewan Negara negara ini membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun.

Diputuskan bahwa permata arsitektur telah dimiliki oleh yayasan yang didirikan oleh Ottoman Sultan Mehmet II, penakluk Istanbul, dan disajikan kepada masyarakat sebagai masjid merupakan status yang tidak dapat diubah secara hukum.

Baca Juga: Sah! Hagia Sophia segera berubah fungsi menjadi masjid, Erdogan tandatangani dekrit

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium. Kemudia fungsinya berubah menjadi masjid setelah penaklukan Istanbul pada tahun 1453. Pada tahun 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum.

Presiden Erdogan mengatakan kompleks bersejarah itu akan siap digunakan untuk shalat Jumat pada 24 Juli mendatang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×