Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Zelenskiy mengatakan isu tersebut dapat diangkat ketika kepala NATO Mark Rutte menjamu presiden Ukraina dan para pemimpin Eropa lainnya di Brussels pada Rabu malam.
Tetapi Rutte mengatakan minggu lalu bahwa ia telah mendesak rekan-rekannya di NATO dan Ukraina "untuk bersikap lebih tenang" dalam membahas skenario masa depan.
"Saat ini, jika Anda membahas semua ini secara terbuka, mengapa Putin mau duduk di meja perundingan, karena ia mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Rutte.
Para analis mengatakan perdebatan sejauh ini mengungkap kebingungan mengenai apakah misi Eropa di masa mendatang akan menjalankan peran penjagaan perdamaian tradisional, seperti memantau garis gencatan senjata, atau memberikan pencegahan yang kuat terhadap serangan Rusia lebih lanjut.
Pejabat Italia telah berbicara tentang penjagaan perdamaian. Sementara pejabat Prancis dan Ukraina berfokus pada pencegahan.
Perkiraan jumlah pasukan
Berdasarkan penuturan seorang pejabat Ukraina yang mengetahui beberapa diskusi mengenai hal ini, pasukan pencegahan dapat dibentuk oleh koalisi yang terdiri dari sekitar lima hingga delapan negara.
Para analis dan pejabat telah memberikan berbagai perkiraan mengenai ukuran pasukan tersebut, menekankan banyak hal akan bergantung pada misi tepatnya.
Beberapa analis telah memperkirakan sekitar 40.000 pasukan mungkin layak.
Tonton: Konfrontasi Rusia-NATO Berpotensi Meningkat, Ini Peringatan Jerman
Menurut Franz-Stefan Gady, seorang mantan perencana militer Austria yang sekarang berada di Institut Internasional untuk Studi Strategis, di bawah skema rotasi yang juga akan memiliki unit yang bersiap untuk dikerahkan dan dibentuk kembali setelah dikerahkan, sekitar 100.000 pasukan dapat dilibatkan dalam misi tersebut pada satu waktu.
"Pastinya, ini akan sangat membebani pasukan darat Eropa," katanya.