kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ethiopian Airlines jatuh, keluarga mulai berdatangan ke Bandara Nairobi


Minggu, 10 Maret 2019 / 19:46 WIB
Ethiopian Airlines jatuh, keluarga mulai berdatangan ke Bandara Nairobi


Sumber: Reuters | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -NAIROBI. Sebuah pesawat jet penumpang Ethiopian Airlines Boeing 737 ke Nairobi jatuh pada Minggu pagi dengan membawa 149 penumpang dan 8 anggota awak, tidak ada yang selamat dalam kejadian tersebut.

Dilansir Reuters, Minggu (10/3), penerbangan meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pukul 8.38 waktu setempat, sebelum kehilangan kontak dengan menara kontrol hanya beberapa menit kemudian pukul 8.44 pagi.

"Tidak ada yang selamat di dalam pesawat, yang mengangkut penumpang dari 33 negara," kata Perusahaan Penyiaran Ethiopia milik pemerintah, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di maskapai itu.

Penerbangan ET 302 jatuh di dekat kota Bishoftu, 62 kilometer tenggara ibukota Addis Ababa, kata maskapai itu, menambahkan bahwa pesawat itu adalah Boeing 737-800 MAX, nomor registrasi ET-AVJ.

Sebelum terjatuh penerbangan itu memiliki kecepatan vertikal yang tidak stabil setelah lepas landas, kata situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 pada feed Twitter-nya.

Saat ini di bandara Nairobi, banyak saudara penumpang menunggu di pintu gerbang, tanpa informasi dari otoritas bandara. “Kami hanya menunggu ibuku. Kami hanya berharap dia mengambil penerbangan lain atau ditunda. Dia tidak mengangkat teleponnya, "kata Wendy Otieno, menggenggam teleponnya dan menangis.

Robert Mutanda, 46 tahun, sedang menunggu saudara iparnya datang dari Kanada. "Tidak, kami belum melihat siapa pun dari maskapai atau bandara," katanya kepada Reuters pukul 1 siang, lebih dari tiga jam setelah penerbangan hilang. "Tidak ada yang mengatakan apa-apa kepada kita, kita hanya berdiri di sini berharap yang terbaik."

Kantor perdana menteri Ethiopia mengirimkan belasungkawa melalui Twitter kepada keluarga mereka yang hilang dalam kecelakaan itu.

Perlu diketahui sebelumnya, pada 29 Oktober, Lion Air Boeing 737 MAX 8 menabrak Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Jakarta, menewaskan semua 189 orang di dalamnya.

Pesawat ini adalah versi terbaru dari keluarga 737, pesawat penumpang modern terlaris di dunia dan salah satu yang paling andal di industri.

Ethiopia milik negara adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di benua itu berdasarkan ukuran armada. Dikatakan sebelumnya bahwa pihaknya diperkirakan akan mengangkut 10,6 juta penumpang tahun lalu.

Kecelakaan besar terakhirnya adalah pada Januari 2010, ketika penerbangan dari Beirut turun tak lama setelah tinggal landas.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×