Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China Evergrande Group yang saat ini sedang tersandung masalah keuangan masih bisa mendapat dana segar dengan penjualan aset lain yang masih dimiliki perusahaan. Salah satu potensi pendanaan tersebut ada di bisnis asuransi jiwa yang tengah berkembang pesat.
Analis Bloomberg Intelligence Steven Lam mengatakan, penjualan 50% saham Evergrande Life Assurance Co. dapat mencapai US$ 600 juta, dengan nilai buku 0,5 kali lipat.
Mengutip Bloomberg, perusahaan asuransi yang diakuisisi Evergrande pada tahun 2015 ini telah meningkatkan pangsa pasarnya lebih dari sembilan kali lipat hingga saat ini. Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga telah memperoleh keuntungan sejak empat tahun terakhir.
Hanya saja, perkembangan tersebut juga mengorbankan rasio solvabilitas rendah yang mencapai 110% pada akhir Juni lalu. Capaian tersebut, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata rasio sebesar 239% dari enam saingan Evergrande di sektor tersebut.
Baca Juga: Jepang: China, Rusia, dan Korea Utara adalah ancaman dunia maya
“Itu berarti siapa pun yang mengambil alih saham Evergrande mungkin harus mengeluarkan sedikitnya US$ 2,2 miliar lagi untuk mengangkat rasio di atas 200%,” tulis Lam dalam sebuah catatannya, Senin (27/9).
Asal tahu saja, pendapatan premi untuk tahun 2020 di China, diperoleh oleh AIA Group Ltd.. Sedangan Evergrande Life, menurut Lam, lebih condong ke produk yang kurang menguntungkan.
“Kepemilikan saham tersebut mungkin memiliki daya tarik lebih untuk saingan kecil atau menengah, daripada perusahaan asuransi China yang mapan yang mungkin ingin diserap oleh regulator negara,” tambah Lam.