kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FAA menyelidiki cacat manufaktur di pesawat jet Boeing 787


Selasa, 08 September 2020 / 10:32 WIB
FAA menyelidiki cacat manufaktur di pesawat jet Boeing 787
ILUSTRASI. Boeing 787-9 Dreamliner. REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya sedang menyelidiki kekurangan yang melibatkan beberapa Boeing 787 Dreamliner. Tetapi FAA mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu akan memerlukan inspeksi baru.

Boeing mengatakan pada bulan Agustus maskapai penerbangan yang mengoperasikan 787 Dreamlinernya telah menghapus delapan jet dari layanan sebagai akibat dari dua masalah manufaktur yang berbeda di bagian badan pesawat.

FAA dapat meminta inspeksi yang mencakup ratusan 787 pesawat jet setelah masalah produksi di satu pabrik, menurut penjelasan seseorang tentang masalah tersebut. The Wall Street Journal melaporkan inspeksi potensial sebelumnya, mengutip memo internal pemerintah dan orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

“Badan tersebut terus berhubungan dengan Boeing,” kata FAA, Minggu. “Masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang sifat atau luas dari setiap Arahan Kelaikan Udara yang diusulkan yang mungkin timbul dari penyelidikan badan.”

Baca Juga: Emirates dapat bantuan US$ 2 miliar dari pemerintah Dubai

Boeing mengatakan hari Minggu "sisa armada dalam layanan telah ditentukan untuk memenuhi kemampuan, dan kami sedang memeriksa pesawat produksi untuk memastikan setiap masalah ditangani sebelum pengiriman."

Boeing mengatakan beberapa pesawat memiliki shim yang ukurannya tidak sesuai, dan beberapa pesawat memiliki area yang tidak memenuhi spesifikasi kerataan kulit.

“Secara individual masalah ini, meski tidak memenuhi spesifikasi, masih memenuhi kondisi beban batas. Namun, jika digabungkan di lokasi yang sama, mengakibatkan kondisi yang tidak memenuhi persyaratan batas beban, ”kata Boeing.

Dalam memo tertanggal 31 Agustus, Boeing mengatakan kepada FAA bahwa mereka telah memproduksi beberapa suku cadang di fasilitas Carolina Selatan yang gagal memenuhi standarnya, menurut WSJ. Arahan keselamatan semacam itu berpotensi dapat menutupi hingga sekitar 900 Dreamliner yang dikirimkan sejak 2011, orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengonfirmasi.

Selanjutnya: Maskapai di Amerika akan lakukan PHK massal bila tidak ada stimulus tambahan




TERBARU

[X]
×