Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Chief Executive Officer (CEO) Facebook Inc, Mark Zuckerberg meminta maaf untuk kesalahan yang dibuat oleh perusahaannya dalam menangani data milik 50 juta pengguna. Ia menjanjikan langkah yang lebih keras untuk membatasi akses ke informasi tersebut.
Mengutip Reuters, Kamis (22/3), Facebook tengah menghadapi peningkatan pengawasan pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat (AS) tentang tuduhan whistle blower, bahwa konsultan politik yang berbasis di London, Cambridge Analytica telah mengakses informasi pengguna secara tidak semestinya untuk membangun profil pemilih Amerika yang kemudian digunakan untuk membantu memilih Presiden AS Donald Trump pada 2016 lalu.
“Ini adalah pelanggaran kepercayaan besar. Saya benar-benar menyesal hal ini terjadi. Kami memiliki tanggung jawab dasar untuk melindungi data orang,” ungkap Zuckerberg dalam sebuah wawancara dengan CNN.
Dalam laman facebook-nya, Zuckerberg juga menuliskan bahwa perusahaannya memang lalai dan masih ada lagi yang harus dilakukan, Facebook perlu memperbaiki dan akan melakukannya.
Dia mengatakan, Facebook berencana melakukan penyelidikan terhadap ribuan aplikasi yang telah menggunakan platform Facebook, membatasi akses pengembang ke data, dan memberi pengguna alat yang memungkinkan mereka untuk menonaktifkan akses ke data Facebook mereka.
Zuckerberg mengatakan dia terbuka untuk peraturan pemerintah tambahan dan bersedia bersaksi di hadapan Kongres AS jika dipanggil.