kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Fans KPop Demon Hunters Harus Bersabar! Mattel dan Hasbro Baru Rilis Mainan di 2026


Rabu, 22 Oktober 2025 / 17:54 WIB
Fans KPop Demon Hunters Harus Bersabar! Mattel dan Hasbro Baru Rilis Mainan di 2026
ILUSTRASI. KPop Demon Hunters


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penggemar film animasi populer “KPop Demon Hunters” di Netflix tampaknya harus bersabar lebih lama untuk bisa memiliki koleksi mainan resminya.

Dua raksasa mainan dunia, Mattel dan Hasbro, yang telah mengantongi lisensi dari Netflix, baru akan merilis produk mereka setelah musim belanja liburan berakhir.

Netflix mengumumkan pada Selasa (21/10/2025) bahwa Mattel dan Hasbro akan memproduksi mainan, koleksi, permainan, dan produk role-play berdasarkan film tersebut.

Pemesanan awal akan dibuka dalam beberapa minggu mendatang, namun sebagian besar produk baru dikirim mulai Januari 2026.

Baca Juga: Mattel Kena Getah Tarif Trump, Harga Boneka Barbie Kian Mahal

Menurut sumber Reuters, kedua perusahaan sempat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan periode penjualan terbesar tahun ini, namun mereka tidak memperkirakan daya tarik lintas penggemar K-Pop dan anime yang dimiliki film tersebut.

Akibatnya, Mattel dan Hasbro baru menyetujui kesepakatan lisensi setelah film dirilis pada Juni 2025.

Biasanya, produsen mainan besar membutuhkan waktu 12–18 bulan untuk mengembangkan produk setelah mendapatkan lisensi, termasuk tahap desain, produksi, dan distribusi.

Karena itu, mereka umumnya bekerja sama dengan studio film jauh hari untuk memastikan mainan siap dipasarkan menjelang musim liburan, periode yang menyumbang hampir sepertiga dari total penjualan tahunan industri mainan.

Kedua perusahaan menolak mengomentari apakah mereka sempat menolak tawaran lisensi sebelum film dirilis.

CEO Mattel Ynon Kreiz mengatakan, proses produksi berkualitas memang memerlukan waktu.

“Kami akan mempercepat pengembangan karena permintaan yang luar biasa tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Film Demon Slayer Infinity Castle Catat Sejarah, Raih US$177,8 Juta Secara Global

Lisensi Produk Jadi Sumber Pendapatan Baru Netflix

Film “KPop Demon Hunters” mencatat kesuksesan besar sejak dirilis. Film ini sempat menjadi film animasi paling banyak ditonton di Netflix pada Juli lalu, sementara lagu temanya, “Golden”, menduduki peringkat satu Billboard Hot 100.

Dua bulan kemudian, versi sing-along film tersebut terjual habis di lebih dari 1.300 bioskop di AS dan Inggris.

Meski terlambat, produk turunan dari film populer kerap tetap laku keras. Contohnya, Labubus, boneka koleksi bergigi tajam yang pertama kali dirilis pada 2015, baru viral satu dekade kemudian setelah Lisa BLACKPINK terlihat membawanya.

Namun, musim liburan tahun ini dinilai krusial bagi industri mainan yang menghadapi tekanan biaya akibat tarif impor AS serta persaingan dari gim seluler dan layanan streaming.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×