Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Bureau Investigation (FBI) menggerebek kantor Rockefeller Center dan kamar hotel Park Avenue milik pengacara pribadi Presiden Trump, Michael D. Cohen, pada Senin (9/4) pagi. Dari aksi itu, FBI menyita catatan bisnis, email dan dokumen yang berkaitan dengan beberapa topik, termasuk pembayaran kepada seorang aktris film porno.
Beberapa jam kemudian, Trump merespons dengan kemarahan luar biasa dan mengecam atas apa yang terjadi. Kabarnya, penggerebekan tersebut terkait investigasi atas kemungkinan penipuan bank oleh Cohen. Trump menuduh Departemen Kehakiman AS melakukan "perburuan penyihir" dan menegaskan bahwa FBI “menerobos” kantor Cohen.
Presiden, yang berbicara di Gedung Putih sebelum bertemu dengan komandan militer senior tentang potensi serangan rudal ke Suriah, menyebut aksi FBI sebagai "situasi yang tidak pantas" dan merupakan "serangan terhadap AS, dalam arti yang sebenarnya."
Tidak jelas bagaimana FBI bisa memasuki kantor Cohen, tetapi agen FBI memiliki surat perintah penggeledahan dan biasanya akan menunjukkannya kepada staf kantor agar diizinkan masuk.
Menurut pengacara Cohen, jaksa memperoleh surat perintah penggeledahan setelah menerima rujukan dari penasihat khusus dalam penyelidikan Rusia, Robert S. Mueller III. Sang pengacara juga menyebut penggerebekan itu "benar-benar tidak pantas dan tidak perlu."
Penggeledahan tampaknya tidak secara langsung terkait dengan penyelidikan Mueller, tetapi kemungkinan besar dihasilkan dari informasi yang ditemukan dan diberikan kepada jaksa di New York.
Dalam kecamannya melawan FBI, Trump memikirkan kemungkinan bahwa dia akan segera memecat Mueller. Juni lalu, presiden memang secara internal merasa ingin memecat Mueller, tetapi hal itu kemudian tidak dibicarakan lagi.
"Kami akan melihat apa yang mungkin terjadi. Banyak orang mengatakan kamu harus memecatnya," kata Trump, Senin (9/4).
Presiden sekali lagi juga mencerca Jeff Sessions, jaksa agung, karena mengundurkan diri dalam penyelidikan Rusia, dan mengecam FBI karena gagal menyelidiki Hillary Clinton “di mana ada kejahatan.” Dia juga mengkritik Rod J. Rosenstein, wakil jaksa agung, yang mengawasi penyelidikan Rusia, dan menyebut tim Mueller merupakan “kelompok orang yang paling bias” yang mana didominasi orang Demokrat dan beberapa Republik yang pernah bekerja untuk Presiden Barack Obama.
"Itu benar-benar terjadi sekarang dalam tingkat ketidakadilan yang baru," kata Trump.
Pengacara Cohen, Stephen Ryan, membenarkan penggerebekan tersebut. "Hari ini, kantor pengacara AS untuk Distrik Selatan New York mengeksekusi serangkaian surat penggeledahan dan menyita komunikasi istimewa antara klien saya, Michael Cohen, dan kliennya. Saya telah dinasihati oleh jaksa federal bahwa penggerebekan ini adalah sebagian merupakan rujukan oleh kantor penasihat khusus, Robert Mueller," kata Ryan.
Trump menunjuk pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Selatan, Geoffrey S. Berman, pada Januari lalu. Berman adalah mantan mitra hukum Rudolph W. Giuliani, mantan walikota New York dan pendukung Trump.
Menurut sumber New York Times yang mengetahui detik aksi penggerebekan ini, pembayaran kepada aktris film porno, Stephanie Clifford, yang dikenal sebagai Stormy Daniels, hanyalah salah satu dari banyak topik yang sedang diselidiki. Sumber yang sama juga mengatakan, FBI juga menyita email, dokumen pajak, dan catatan bisnis.
Agen FBI menggerebek ruang yang digunakan Cohen di kantor Rockefeller Center di firma hukum Squire Patton Boggs, serta sebuah ruangan di mana Cohen menginap di Loews Regency Hotel di Park Avenue sementara apartemennya sedang direnovasi.
Untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan, jaksa penuntut harus meyakinkan hakim federal bahwa agen FBI berkemungkinan besar menemukan bukti aktivitas kriminal.