Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) telah memecat empat agen yang sebelumnya bekerja di bawah mantan Jaksa Khusus Jack Smith, yang memimpin penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump, menurut laporan Reuters yang mengutip lima sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Langkah ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian tindakan personalia yang menargetkan pegawai-pegawai yang pernah terlibat dalam penyelidikan terhadap Trump atau sekutunya.
Pemecatan dan pembatalan keputusan
Salah satu agen yang dipecat, Jeremy Desor, menjadi sasaran serangan di media sosial dalam beberapa hari terakhir setelah Ketua Komite Kehakiman Senat, Charles Grassley (Partai Republik), mempublikasikan lebih dari 1.000 halaman surat panggilan (subpoena) dari penyelidikan Smith yang diberi sandi “Arctic Frost.”
Penyelidikan tersebut menelusuri upaya untuk mempertahankan kekuasaan Trump setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020 dari kandidat Demokrat, Joe Biden.
Surat panggilan tersebut tidak menyamarkan nama-nama pegawai FBI maupun Departemen Kehakiman yang terlibat dalam penyelidikan.
Agen lain yang dipecat, Jamie Garman, sebelumnya telah ditempatkan dalam cuti administratif beberapa minggu lalu, tak lama setelah Grassley merilis dokumen lain yang menunjukkan bahwa tim Smith meminta data “tolling” terbatas dari ponsel delapan senator Republik dan satu anggota DPR AS, menjelang dan sesudah serangan ke Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
Baca Juga: Trump: China dan Negara Lain Tidak Boleh Miliki Chip AI Tercanggih Nvidia
Sementara itu, dua agen lainnya—Blaire Toleman dan David Geist—yang awalnya diberitahu akan diberhentikan pada Senin (20/10), kemudian diinformasikan bahwa keputusan pemecatan mereka dibatalkan, menurut empat sumber Reuters.
Toleman kini bertugas di kantor FBI Chicago dan sebelumnya memimpin unit antikorupsi publik yang ditutup awal tahun ini. Geist, yang sempat menjabat sebagai asisten agen khusus kepala di kantor FBI Washington selama penyelidikan Smith, kini ditugaskan di unit yang menangani insiden kritis seperti penyelamatan sandera.
Menurut dua sumber lainnya, beberapa agen tambahan juga diberhentikan pada hari yang sama, namun pemecatan mereka kemudian dibatalkan tanpa penjelasan resmi.
FBI belum memberikan keterangan mengenai alasan pembatalan keputusan tersebut. Juru bicara FBI tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Grassley: “Transparansi membawa akuntabilitas”
Senator Grassley mengatakan bahwa publik berhak mengetahui bagaimana pemerintah menggunakan uang pajak mereka, terutama jika ada dugaan penyalahgunaan kewenangan.
Baca Juga: Trump Tolak Sementara Penjualan Rudal Tomahawk untuk Ukraina
“Publik berhak tahu bagaimana pemerintah membelanjakan uang hasil jerih payah mereka, dan jika agen-agen terlibat dalam pelanggaran, mereka harus dimintai pertanggungjawaban. Transparansi membawa akuntabilitas,” ujar Grassley kepada Reuters.
Dalam penyelidikan kriminal, data tolling sering kali digunakan untuk meninjau durasi dan lokasi panggilan, tanpa mengungkap isi komunikasi. Namun, beberapa senator menuduh FBI “memata-matai” mereka—klaim yang belum disertai bukti.
Tim hukum Jack Smith kemudian mengirim surat klarifikasi untuk “meluruskan pernyataan tidak akurat” dari para legislator yang datanya sempat diminta melalui surat panggilan tersebut.
Tekanan politik dan gugatan terhadap FBI
Grassley dan sejumlah sekutu Trump menuding FBI telah menyalahgunakan kewenangan dalam penyelidikan yang dianggap menargetkan politisi Republik secara luas, meski Trump menjadi satu-satunya pihak yang didakwa secara federal dalam kasus pemilu 2020.
Baca Juga: Obama Kembali ke Panggung Politik, Layangkan Kritik Pedas terhadap Pemerintahan Trump
Selain empat agen tersebut, Reuters juga melaporkan bahwa dua agen lain yang terlibat dalam peninjauan data tolling anggota parlemen dipecat pada Oktober, bersamaan dengan penempatan Garman dalam cuti administratif.
Sejak Januari 2025, puluhan agen FBI, jaksa, dan staf pendukung yang terlibat dalam penyelidikan Jack Smith atau kasus-kasus terkait serangan 6 Januari 2021 telah diberhentikan dari Departemen Kehakiman.
Mantan Direktur Pelaksana FBI Brian Driscoll, yang berupaya melindungi agen dari penargetan karena bekerja dalam kasus 6 Januari, serta mantan kepala kantor FBI Washington, menggugat Direktur FBI Kash Patel dan Departemen Kehakiman setelah mereka dipecat awal tahun ini.
Dalam gugatan tersebut, mereka menuduh Gedung Putih menekan FBI agar memecat pegawai yang terlibat dalam penyelidikan terkait Trump.













