Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Secara hukum, mereka harus tahu siapa klien mereka. Jika bank mencurigai sesuatu yang janggal terhadap transaksi nasabah mereka, mereka bisa mengajukan SAR dan terus mengambil uang kotor dari klien sambil menanti penegak hukum untuk menangani masalah tersebut. Jika mereka memiliki bukti aktivitas kriminal, mereka harus berhenti melakukan transfer uang tunai.
Bocoran tersebut menunjukkan bagaimana uang dicuci melalui beberapa bank terbesar di dunia dan bagaimana penjahat menggunakan perusahaan Inggris anonim untuk menyembunyikan uang mereka.
Baca Juga: Penipu skema ponzi terbesar AS Madoff tak mau mati di penjara
SAR dibocorkan ke situs Buzzfeed dan dibagikan oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Panorama memimpin penelitian untuk BBC sebagai bagian dari penyelidikan global. Sekadar mengingatkan, ICIJ memimpin pelaporan kebocoran Panama Papers dan Paradise Papers - file rahasia yang merinci kegiatan lepas pantai orang kaya dan terkenal.
Fergus Shiel, dari konsorsium, mengatakan FinCEN Files adalah "wawasan tentang apa yang bank ketahui tentang arus besar uang kotor di seluruh dunia ... [Sistem] yang dimaksudkan untuk mengatur aliran uang tercemar rusak".
Baca Juga: Waduh, kerugian akibat kejahatan mata uang kripto melonjak 150%
SAR yang bocor telah diserahkan ke Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS, atau FinCEN antara tahun 2000 dan 2017 dan mencakup transaksi senilai sekitar US$ 2 triliun.
FinCEN mengatakan kebocoran itu dapat berdampak pada keamanan nasional AS, investigasi risiko, dan mengancam keselamatan mereka yang mengajukan laporan.
Namun minggu lalu mereka mengumumkan proposal untuk merombak program anti pencucian uangnya.
Inggris juga mengumumkan rencananya untuk mereformasi daftar informasi perusahaannya untuk menekan penipuan dan pencucian uang.