kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Filipina akan menguji coba sistem lockdown lokal di wilayah ibukota Manila


Selasa, 14 September 2021 / 15:23 WIB
Filipina akan menguji coba sistem lockdown lokal di wilayah ibukota Manila


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MANILA. Melanjutkan upaya perbaikan ekonomi, pemerintah Filipina akan segera menerapkan program lockdown lokal di wilayah ibukota Manila mulai hari Kamis (16/9). Nantinya, sejumlah sektor bisnis akan diizinkan untuk beroperasi.

Melansir Reuters, lockdown lokal akan dibagi menjadi lima tingkat peringatan untuk berbagai bisnis yang diizinkan untuk beroperasi. Termasuk di antaranya adalah aktivitas yang hanya boleh dilakukan oleh mereka yang sudah divaksinasi penuh.

Jika berhasil, metode yang sama akan diterapkan di seluruh Filipina, salah satu negara yang merasakan dampak Covid-19 paling buruk di Asia.

Perubahan aturan ini bisa membuka jalan bagi sekolah-sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka meski terbatas. Fasilitas hiburan dalam ruangan di daerah dengan penularan virus rendah juga berpotensi untuk dibuka kembali.

Mulai hari Kamis, level siaga akan diubah di seluruh kawasan Manila. Warga akan diperbolehkan makan di luar ruangan dengan kapasitas 30%, dan makan di dalam ruangan dengan jumlah kecil dan wajib sudah divaksinasi penuh.

Baca Juga: CDC Afrika: Daripada menimbun booster, lebih baik kirim vaksin Covid-19 ke Afrika

Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergerie dalam pengarahannya mengatakan, pertemuan keagamaan dan layanan perawatan pribadi akan diizinkan dengan hanya 30% dari kapasitas gedung.

Wilayah ibukota Metro Manila, yang terdiri dari 16 kota kecil, telah menampung hingga13 juta orang. Manila telah menjadi pusat virus corona negara itu dan menyumbang sepertiga dari kasus dan satu dari setiap empat kematian.

Infeksi keseluruhan Metro Manila dalam 30 hari terakhir saja menyumbang lebih dari seperlima dari total 2,2 juta kasus di negara itu, sementara kematian secara keseluruhan telah mencapai 35.145.

Data terbaru pemerintah menunjukkan bahwa tiga perlima populasinya kini sudah menerima vaksinasi Covid-19 secara penuh.

Selanjutnya: Ilmuwan: Vaksin booster untuk populasi umum tidak cocok pada tahap pandemi saat ini




TERBARU

[X]
×