Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MANILA. Otoritas bursa saham Filipina memutuskan untuk menutup perdagangan untuk batas waktu yang belum ditentukan, Selasa (17/3). Sementara itu, perdagangan mata uang dan obligasi juga ditangguhkan.
Ini merupakan penutupan pasar keuangan pertama di dunia sebagai respon terhadap penyebaran virus corona (covid-19) di negeri tersebut. Filipina telah melakukan lockdown (penguncian) ibu kota Manila pada Kamis (12/3) lalu untuk menangkal virus corona.
Otoritas bursa efek Filipina mengatakan penangguhan perdagangan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Demi memastikan keselamatan pelaku pasar di tengah penguncian nasional yang lebih luas.
Baca Juga: Filipina mengumumkan penguncian Manila untuk memerangi virus corona
Bendahara Nasional Rosalia de Leon mengutip penguncian sebagai alasan penangguhan perdagangan pendapatan tetap. Perdagangan mata uang akan dilanjutkan pada 18 Maret.
"Mengingat kecepatan kemerosotan harga saham yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah disarankan bursa saham segera ditutup jika keadaan tidak berbalik," kata research house Capital Economics dalam sebuah catatan pada hari Selasa.
Kepala penelitian AdMacro Patrick Perret-Green juga telah mengangkat kemungkinan penutupan pasar saham dalam catatan akhir pekan lalu.
"Kami telah melihatnya sebelumnya. Saya percaya kami bisa melihatnya lagi," katanya. "Pemerintah tidak perlu atau menginginkan tekanan dan gangguan tambahan saat ini."
Baca Juga: Arab Saudi perluas larangan bepergian ke Eropa dan negara lain karena virus corona
Di Malaysia, di mana penguncian serupa diberlakukan pada 18 Maret, regulator sekuritas mengatakan semua pasar modal akan beroperasi seperti biasa.
Bursa Kuwait telah menangguhkan perdagangan setidaknya dua kali bulan ini, setelah harian turun lebih dari 10%.
Sementara di Indonesia, otoritas bursa telah memberlakukan trading halt jika IHSG turun sampai 5% ini diambil untuk mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.