kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Filipina Peringatkan China Atas Tindakan Perang


Sabtu, 01 Juni 2024 / 09:31 WIB
Filipina Peringatkan China Atas Tindakan Perang
ILUSTRASI. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah memperingatkan China untuk tidak melewati garis merah di Laut China Selatan. MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah memperingatkan China untuk tidak melewati garis merah di Laut China Selatan. Seperti yang diketahui, kebuntuan antar kedua negara terus meningkat.

Melansir BBC, Marcos memperingatkan, jika ada warga Filipina yang tewas akibat tindakan yang disengaja dari China, Filipina akan menganggapnya sebagai “tindakan perang” dan akan memberikan tanggapan yang sesuai.

“Jika dengan tindakan yang disengaja seorang warga Filipina – tidak hanya prajurit, tapi bahkan warga negara Filipina – terbunuh… itu menurut saya sangat, sangat dekat dengan apa yang kami definisikan sebagai tindakan perang dan oleh karena itu kami akan meresponsnya dengan tepat. Dan mitra perjanjian kami, saya yakin, juga memiliki standar yang sama,” jelas Marcos.

Ia mencatat bahwa warga Filipina terluka dalam bentrokan baru-baru ini, namun belum ada yang tewas. 

“Saat kami mencapai titik itu, tentu saja kami akan melintasi Rubicon. Apakah itu garis merah? Hampir pasti itu akan menjadi garis merah,” katanya.

Baca Juga: China Kecam Keras Penempatan Rudal AS di Filipina

Marcos berbicara di forum keamanan di Singapura yang dihadiri oleh para pemimpin pertahanan dari seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan China.

Sebagai tanggapan, juru bicara militer China menuduh Filipina mengalihkan kesalahan ke Tiongkok dan mencoreng dan menyerang China.

Dalam beberapa bulan terakhir, perselisihan yang sudah berlangsung lama antara China dan Filipina mengenai wilayah di Laut China Selatan telah meningkat menjadi bentrokan yang agresif.

Manila sangat mengeluhkan kapal patroli China yang menembakkan meriam air ke kapal dan kapal pasokan Filipina.

Sementara, Beijing mengatakan bahwa mereka mempertahankan kedaulatannya. 

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, Filipina Bakal Beli Lima Kapal Patroli dari Jepang


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×