Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina akan membeli lima kapal patroli dari Jepang di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Melansir Bloomberg yang mengutip Departemen Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Jumat (17/5/2024), kesepakatan itu akan dibiayai melalui pinjaman Jepang senilai 23,9 miliar peso (US$ 415 juta) dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Enrique Manalo dan Duta Besar Jepang Endo Kazuya.
“Kejadian ini tidak hanya menandakan pendalaman hubungan bilateral antara Filipina dan Jepang, namun juga menggarisbawahi komitmen teguh kami untuk meningkatkan kemampuan keselamatan maritim demi kepentingan negara kita dan komunitas maritim yang lebih luas,” kata Manalo.
Filipina meningkatkan sumber daya angkatan lautnya seiring meningkatnya ketegangan dengan China mengenai Laut China Selatan.
Jepang, bersama dengan Australia dan Amerika Serikat menegaskan posisi mereka pada bulan April bahwa Putusan Pengadilan Arbitrase Laut China Selatan tahun 2016 yang lebih menguntungkan Filipina dibandingkan China dalam sengketa maritim mereka adalah final dan mengikat secara hukum.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin (13/5/2024), Filipina mengatakan akan terus menjaga lebih ketat terumbu karang, perairan dangkal, dan pulau-pulau kecil di zona ekonomi eksklusifnya di Laut China Selatan. Pasalnya, Filipina menduga China tengah membangun pulau buatan di wilayah sengketa tersebut.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Marcos: Filipina Pertahankan Wilayahnya dengan Penuh Semangat
Melansir Reuters, penjaga pantai Filipina mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengerahkan sebuah kapal ke Sabina Shoal di kepulauan Spratly, setelah mendokumentasikan adanya tumpukan karang mati dan hancur, serta gundukan pasir.
Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin menolak tuduhan terbaru Manila dan menyebutnya sebagai rumor yang tidak berdasar.
“Baru-baru ini, pihak Filipina telah berulang kali menyebarkan rumor, dengan sengaja menjelek-jelekkan China dan berusaha menyesatkan masyarakat internasional, dan itu sia-sia,” kata juru bicara China Wang Wenbin dalam konferensi rutin.
Baca Juga: Filipina akan Memastikan Keamanan Warganya Pada Misi Sipil di Laut Cina Selatan
Dia mendesak Manila untuk kembali ke jalur yang benar dalam menyelesaikan sengketa maritim melalui negosiasi dan konsultasi.