CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ketegangan Meningkat, Marcos: Filipina Pertahankan Wilayahnya dengan Penuh Semangat


Sabtu, 18 Mei 2024 / 11:27 WIB
Ketegangan Meningkat, Marcos: Filipina Pertahankan Wilayahnya dengan Penuh Semangat
ILUSTRASI. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023). MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyatakan pada Sabtu bahwa negaranya akan "dengan penuh semangat mempertahankan wilayah yang menjadi milik kita," merujuk pada ketegangan yang meningkat dengan China terkait sengketa maritim.

Marcos menegaskan bahwa tindakan terhadap pihak yang tidak menghormati integritas wilayah Filipina akan dilakukan sesuai hukum dan tanggung jawab sebagai anggota komunitas internasional yang taat aturan. 

Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan lulusan kadet militer.

Baca Juga: Filipina akan Memastikan Keamanan Warganya Pada Misi Sipil di Laut Cina Selatan

“Melawan pihak yang tidak menghormati integritas wilayah kami, kami akan mempertahankan wilayah kami dengan sekuat tenaga,” ujar Marcos.

Marcos tidak secara spesifik menyebut siapa yang dimaksud sebagai penyusup, namun ketegangan antara Manila dan Beijing di Laut China Selatan telah meningkat. 

Insiden yang memicu ketegangan termasuk penggunaan meriam air oleh Tiongkok yang menyebabkan cedera dan kerusakan properti, penggunaan laser tingkat militer terhadap kapal-kapal Filipina, dan apa yang disebut Filipina sebagai "manuver berbahaya" di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: China Bantah Tudingan Filipina Soal Pulau Buatan di Laut China Selatan

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, jalur perdagangan kapal tahunan senilai US$ 3 triliun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam. 

Keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 menyatakan bahwa klaim besar-besaran Tiongkok tidak memiliki dasar hukum.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×