kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

G7 tuntut penyelidikan asal-usul Covid-19 di China


Senin, 14 Juni 2021 / 05:50 WIB
G7 tuntut penyelidikan asal-usul Covid-19 di China
ILUSTRASI. G7 menuntut penyelidikan penuh dan menyeluruh tentang asal-usul virus corona di China. REUTERS/Phil Noble


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Kami belum memiliki akses ke laboratorium," kata Biden kepada wartawan.

Biden mengatakan, "Belum pasti apakah kelelawar berinteraksi dengan hewan dan lingkungan sehingga menyebabkan Covid-19, atau apakah itu eksperimen yang menjadi sebuah kesalahan di laboratorium."

Sebelum kritik G7 muncul, China dengan tegas memperingatkan para pemimpin G7 bahwa hari-hari ketika sekelompok negara memutuskan nasib dunia sudah lama berlalu.

G7 juga menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan mendorong penyelesaian masalah lintas-Selat secara damai.

"Kami tetap sangat prihatin dengan situasi di Laut China Timur dan Selatan dan sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan," kata mereka.

Baca Juga: AS berupaya mencegah masuknya pengaruh China di negara-negara Pasifik

G7, yang terdiri dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Prancis, Inggris, Italia dan Kanada, mengatakan prihatin tentang kerja paksa dalam rantai pasokan global termasuk di sektor pertanian, surya, dan garmen.

Beijing telah berulang kali membalas apa yang dianggapnya sebagai upaya kekuatan Barat untuk menahan China. Dikatakan banyak kekuatan besar masih dicengkeram oleh pola pikir kekaisaran yang ketinggalan zaman setelah bertahun-tahun mempermalukan China.

Pakar dan kelompok hak asasi PBB memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang, terutama Uyghur dan minoritas Muslim lainnya, telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir di sistem kamp yang luas di Xinjiang di barat laut China.

Baca Juga: G7 saingi China dengan rencana besar terkait infrastruktur

China menyangkal semua tuduhan kerja paksa atau pelecehan. Awalnya mereka menyangkal bahwa kamp-kamp itu ada, namun pada akhirnya mengatakan bahwa itu adalah pusat kejuruan dan dirancang untuk memerangi ekstremisme. Pada akhir 2019, China mengatakan semua orang di kamp telah "lulus".

Selanjutnya: AS dan China saling melempar sindiran, ada apa?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×