Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dianggap tak becus menangani penyebaran virus corona, seruan pemakzulan alias impeachment terhadap Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menggema di Negeri Gingseng.
The Korea Times melaporkan, saat ini sudah lebih dari satu juta warga Korea Selatan telah menandatangani petisi online yang menyerukan impeachment Presiden Moon Jae-in.
Baca Juga: Menyebar cepat, dalam tujuh hari terakhir, 20 negara umumkan kasus pertama corona
Sejak diposting dua hari lalu, petisi ini telah mengumpulkan 1.017.689 tanda tangan, meningkat dua kali lipat dalam sehari, mencerminkan meningkatnya ketidaksetujuan publik terhadap Presiden Korea Selatan.
Petisi itu mengkritik Moon karena penanganannya yang buruk terhadap meluasnya wabah virus corona yang menimbulkan bencana kesehatan di masyarakat.
Tindakan Pemerintah Negeri Gingseng dianggap "tidak efektif" untuk mengekang penyebaran infeksi virus corona di dalam negeri. Moon juga dinilai mengabaikan suara-suara yang meminta pemblokiran orang-orang masuk dari China yang menjadi pusat penyebaran wabah corona.
"Melihat bagaimana Presiden Moon menangani krisis wabah corona memberi saya perasaan bahwa dia adalah Presiden China, bukan Korea Selatan," tulis petisi tersebut.
Menurut bunyi petisi itu, peran utama presiden adalah menjaga warganya aman dan melakukan segala sesuatu untuk melindungi mereka.
"Jika dia memikirkan hal ini, mengapa dia tidak melarang masuknya orang-orang yang datang dari China? Tindakan pemerintah untuk melawan (krisis) tidak efektif dan tidak berguna, dan tanpa penanggulangan mendasar, yang merupakan larangan masuk dari ground-zero," demikian bunyi petisi itu.
Baca Juga: Hampir 100 orang terjangkit virus corona, Singapura laporkan 3 kasus baru
Ini merupakan petisi kedua yang menyerukan impeachment Moon. Yang pertama, pada April 2019 lalu, petisi pemakzulan juga muncul karena Moon tidak mau menggagalkan pengembangan senjata nuklir Korea Utara.
Di luar China, penyebaran virus corona Korea Selatan memang terbilang cepat.
Baca Juga: Belum ada satu pun kasus virus corona di Korea Utara, ini rahasianya
Kamis (27/2), Korsel melaporkan 334 kasus tambahan virus corona baru, Jumlah tersebut merupakan peningkatan harian terbesar.
Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, dengan tambahan tersebut total total penduduk yang terinfeksi corona menjadi 1.595 kasus.
Korea Selatan juga melaporkan kematian yang ke-13 terkait dengan virus. Dari kasus-kasus baru, sebanyak 307 berada di kota tenggara Daegu, di mana sebuah gereja yang berada di pusat wabah terletak, kata KCDC dalam pernyataannya.
Baca Juga: Kisah dramatis bagaimana kasus virus corona meledak di gereja dan rumah sakit Korsel