kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Belum ada satu pun kasus virus corona di Korea Utara, ini rahasianya


Kamis, 27 Februari 2020 / 15:40 WIB
Belum ada satu pun kasus virus corona di Korea Utara, ini rahasianya
ILUSTRASI. Petugas menyemprotkan disinfektan dalam bus di Pyongyang. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS


Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara telah memperpanjang masa liburan sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Berdasarkan laporan yang dikutip Channel News Asia pada Kamis (27/2/2020), kebijakan terbaru ini diambil Korut demi meningkatkan upaya untuk mencegah merebaknya wabah yang mematikan.

Asal tahu saja, melansir Channel News Asia, hingga saat ini, Pyongyang belum melaporkan satu kasus pun terkait virus corona yang sekarang dikenal sebagai COVID-19. Negara yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program-program rudal nuklir dan balistiknya itu, memiliki infrastruktur medis yang lemah dan telah memutuskan hubungan dengan dunia luar. Menurut para analis, menutup perbatasannya merupakan satu-satunya pilihan untuk upaya pencegahan penyebaran.

"Libur sekolah untuk para siswa telah diperpanjang sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi," lapor Central Broadcasting Station Korea, menurut kantor berita Yonhap.

Baca Juga: Menkes: Pasien meninggal di RS Kariadi Semarang karena virus H1N1, bukan Covid-19

Kebijakan itu akan berlaku untuk daycares, taman kanak-kanak dan universitas, katanya, tanpa menentukan kapan sekolah akan dibuka kembali.

Korea Utara juga telah melarang turis, menangguhkan perjalanan kereta api dan penerbangan internasional, serta menempatkan ratusan orang asing di karantina, di bawah pembatasan ketat.

Menurut seorang pejabat kesehatan kepada media Choson Sinbo, Pyongyang berencana untuk mempertahankan larangan masuk pada warga asing sampai virus tersebut dapat didiagnosis, diobati dan disembuhkan dengan benar.

Baca Juga: Irak laporkan kasus virus korona pertama di Baghdad, total ada 6 kasus

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pihaknya memberi Pyongyang 1,500 alat tes diagnostik virus corona atas permintaannya karena risiko yang masih mengintai dari COVID-19.

"Kami berharap langkah ini akan membantu Korea Utara mencegah infeksi menular ke negara itu," kata Kementerian LN Rusia dalam sebuah pernyataan.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×