Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China's Huachen Automotive Group, induk dari usaha gabungan BMW di China Brilliance Automotive Holdings tengah menghadapi masalah utang. Salah satu krediturnya telah mengajukan permohonan ke pengadilan China agar Huachen melaksanakan restrukturisasi utangnya.
Dilansir dari Reuters, Senin (16/11), Huachen, perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah provinsi Liaoning ini, gagal membayarkan obligasi senilai 1 miliar yuan atau setara US$ 151,88 juta pada bulan lalu.
Dengan begitu, Huachen bergabung dengan sejumlah perusahaan milik negara yang menunggak kredit sehingga memukul kepercayaan investor serta mengguncang pasar obligasi kredit China.
Baca Juga: Khawatir dengan aktivitas China, Jepang dan Australia teken pakta pertahanan?
Huachen menghadapi restrukturisasi utang setelah Gezhi Automobile Technology Co mengajukan permohonan ke Pengadilan Rakyat Menengah Shenyang, kata Brilliance Auto dalam pengajuan ke pengadilan Minggu lalu. Namun belum pasti apakah pengajuan itu akan diterima oleh pengadilan atau tidak.
Pemegang obligasi melihat restrukturisasi ini menjadi sesuatu yang tidak menguntungkan karena mereka kemungkinan mereka hanya mendapatkan sedikit pengembalian dana dari proses hukum tersebut.
Meski demikian, jika Huachen pailit diperkirakan akan berdampak kecil pada bisnis Brilliance tetapi dapat mengganggu rencana privatisasi yang diharapkan, Daiwa Capital Markets mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien. Seorang perwakilan Huachen menolak berkomentar.