Reporter: Gloria Natalia | Editor: Test Test
Sebagai orang terkaya dan terkuat se-Armenia dengan nilai kekayaan mencapai US$ 500 juta, Gagik Tsarukyan pernah tersandung kasus hukum. YABWV, perusahaan brandy-wine-vodka miliknya, diseret ke meja hijau oleh perusahaan investasi asal Jerman yang menjadi pemegang saham minoritas YABWV. Gara-garanya, Multi Group, kelompok usaha Gagik tidak mengakui kepemilikan Ostinvestor dan pemegang saham minoritas YABWV lain. Di pengadilan, ia kalah.
Enam tahun membangun kerajaan bisnis Multi Group, kasus hukum menyandung Gagik Tsarukyan. Pangkalnya, pada Mei 2006, Ostinvestor, perusahaan investasi dari Jerman yang sudah masuk ke pasar Armenia dengan total investasi US$ 3 juta, membeli 1.520 atau 3,2% saham Pabrik Brandy-Wine-Vodka Ararat Yerevan (YABWV) milik Gagik.
Di Oktober 2007, Ostinvestor menggelar konferensi soal ekonomi dan peluang investasi di Armenia. Dalam acara itu hadir lebih dari 40 investor Jerman, Austria, dan Swiss. Kebanyakan investor yang hadir tersebut akhirnya ikut membeli saham YABWV.
Masalah muncul pada Juni 2008. Saat itu, Ostinvestor menerima surat dari pemegang saham utama YABWV yang menuntut mereka menjual seluruh sahamnya di YABWV, lantaran Multi Group tidak mengakui kepemilikan Ostinvestor di YABWV.
Dalam suratnya, secara sopan tapi tegas, Multi Group meminta Ostinvestor dan pemegang saham minoritas lainnya untuk mentransfer saham mereke ke Multi Group. CEO Multi Group juga menghubungi Ostinvestor melalui telepon dan menyatakan, YABWV sekarang hanya milik perusahaannya. "Kami tidak punya hak lagi memiliki saham di YABWV," kata Stefan Laxhuber, CEO Ostinvestor.
Pada 12 Oktober 2008, rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan menggabungkan saham YABWV. Bentuknya, YABWV mengeluarkan satu saham baru untuk setiap 2.363,5 saham dengan nilai 18,908 juta drams Armenia atau sekitar € 45.212 euro. Tentu saja, dengan penggabungan saham tersebut, baik Ostinvestor dan pemegang saham minoritas lainnya tidak memiliki selembar saham pun di YABWV.
Sebelum konsolidasi, ada 124 pemegang saham YABWV. Rinciannya, Gagik menguasai 82% kepemilikan YABWV, Multi Group menggenggam 10% saham, pemegang saham minoritas mendekap total 4,8% saham, dan Ostinvestor memegang 3,2%.
Apa alasan YABWV menggabungkan saham? Pengacara YABWV Davit Mantashyan, menjelaskan, krisis keuangan dunia pada 2008 ikut menyumbang peran dalam keterpurukan YABWV. Dan, sepanjang Oktober-November 2007 tidak ada penjualan saham. "Ini memaksa YABWV mempertimbangkan kebijakan manajemen yang lebih efisien dan fleksibel," ungkap Mantashyan.
Sebagai kompensasi, Multi Group akan membayar saham milik Ostinvestor dan pemegang saham minoritas lainnya sebesar € 69 per saham. Padahal, waktu membeli 1.520 saham YABWV, mereka harus merogoh kocek sebanyak € 184 per saham.
Tentu saja, Ostinvestor menolak menjual saham-sahamnya di harga € 69 per saham. Menurut mereka, Multi Group sengaja mencabut hak-hak pemegang saham kecil. Dengan begitu, Multi Group sudah melanggar konstitusi Armenia. Buntutnya, Ostinvestor membawa masalah ini ke pengadilan.
Namun, tidak seorang pengacara pun yang mau membela Ostinvestor. Surveyor independen dan perusahaan audit menolak membantu. Alasannya, lawan yang dihadapi Ostinvestor adalah orang terkaya dan terkuat di Armenia.
Tapi, Ostinvestor tak menyerah. Dan, perjuangannya membuahkan hasil. Di 12 Oktober 2009, pengadilan membatalkan keputusan RUPS YABWV pada 12 Oktober 2008 dan memerintahkan untuk meninjau ulang nilai buyback saham milik Ostinvestor dan pemegang saham minoritas.
Hanya saja, masalah hukum yang membelit Gagik tidak membuatnya surut berekspansi bisnis. Untuk mengembangkan kerajaan bisnisnya, ia terus mencari pasar baru di luar Armenia. Dia menyasar pasar Belarus dengan berkunjung ke negara itu pada pertengahan Juni 2009.
(Selesai)