kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Nissan dan Renault, Mitsubishi perkuat bisnis di Asia Tenggara


Selasa, 04 Agustus 2020 / 15:43 WIB
Gandeng Nissan dan Renault, Mitsubishi perkuat bisnis di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Mitsubishi Motors bakal mencatat kerugian besar akibat suramnya pasar otomotif di masa pandemi virus corona.


Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mitsubishi Motors sedang menghadapi masalah yang cukup sulit. Pabrikan otomotif asal Jepang itu memperkirakan, akan mencatat kerugian bersih lebih dari US$ 3 miliar pada tahun fiskal ini.

Karena itu, kepada NHK, CEO Mitsubishi Motors Kato Takao mengatakan, perusahaannya sedang berusahan membangun kembali bisnisnya dengan wilayah Asia Tenggara sebagai fokus utama.

Menurut dia, aliansi antara Mitsubishi dengan Nissan Motor dan Renault akan memberikan keunggulan yang cukup untuk bisa bersaing di kawasan tersebut. Takao menambahkan, Mitsubishi akan mulai membuat kendaraan listrik.

Baca Juga: Mitsubishi yakin penjualan mobil bakal lebih ngegas di semester II

"Kesadaran lingkungan akan secara bertahap tumbuh di negara-negara ASEAN, dan elektrifikasi kendaraan adalah bagian penting dari ini. Target kami adalah untuk meluncurkan produksi kendaraan listrik hybrid di Thailand pada Januari mendatang," ungkap Takao.

Pekan lalu, Mitsubishi mengumumkan, mereka akan berhenti memproduksi seri mobil populer, Pajero. Saat itu, Takao menyebutkan, konsumen lebih menyukai model yang hemat bahan bakar.

Bukan cuma itu, Takao mengungkapkan rencana Mitsubishi untuk mengurangi ruang kerja di kantor pusatnya hingga 20% pada akhir tahun fiskal ini. Sejak pandemi virus corona baru melanda, Mitsubishi memberi izin hampir sepertiga pekerjanya untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga: Mitsubishi hentikan produksi Pajero, MMKSI: Penjualan Pajero Sport tetap normal

Saham Mitsubishi turun ke level terendah sejak 1988

Pada 28 Juli, saham Mitsubishi Motors anjlok 13% ke level terendah sepanjang masa sejak listing tahun 1988. Saham perusahaan ini terjun setelah membukukan penjualan suram di pasar utamanya Asia Tenggara akibat pandemi Covid-19.

Suramnya penjualan di Asia Tenggara membuat Mitsubishi Motors menghadapi keraguan tentang percepatan pemulihan pasar otomotif. Produsen otomotif ini memperkirakan akan mengalami kerugian besar untuk tahun ini.

Sehari sebelumnya, Mitsubishi Motors melaporkan, penjualan di negara-negara Asia Tenggara, yang biasanya merupakan seperempat dari penjualan globalnya, anjlok hampir 70% menjadi hanya 17% dari total penjualan selama April-Juni.

Baca Juga: Penjualan di Asia Tenggara Anjlok 70%, Saham Mitsubishi Terendah Sejak Listing 1988

Seperti Kontan.co.id sebelumnya, Mitsubishi Motors mempertaruhkan pertumbuhan di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Di empat negara ini, Mitsubishi mampu mengalahkan saingannya yang lebih besar.

Mitsubishi Motors juga telah memprediksi akan mencatatkan kerugian operasional sebesar 140 miliar yen atau sekitar US$ 1,33 miliar untuk tahun fiskal 2020 yang akan berakhir pada 31 Maret 2021. Itu bakal jadi kerugian terbesar setidaknya 18 tahun terakhir.

Secara global Mitsubishi Motors pun hanya menjual 139.000 kendaraan selama April-Juni, 53% lebih rendah dari periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Gara-gara alasan ini, Mitsubishi mau suntik mati Pajero




TERBARU

[X]
×