kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.840   27,51   0,35%
  • KOMPAS100 1.193   8,87   0,75%
  • LQ45 967   7,68   0,80%
  • ISSI 228   1,23   0,54%
  • IDX30 494   4,80   0,98%
  • IDXHIDIV20 594   4,12   0,70%
  • IDX80 136   1,16   0,86%
  • IDXV30 140   0,87   0,62%
  • IDXQ30 165   1,46   0,89%

Ganggu Keharmonisan Keluarga, Nepal Melarang TikTok


Senin, 27 November 2023 / 05:24 WIB
Ganggu Keharmonisan Keluarga, Nepal Melarang TikTok
ILUSTRASI. Pemerintah Nepal menegaskan pihaknya melarang TikTok milik China mulai Senin (13/11/2023). REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KATHMANDU. Pemerintah Nepal menegaskan pihaknya melarang TikTok milik China mulai Senin (13/11/2023). Menurut Nepal, pelarangan ini dilatarbelakangi karena TikTok dianggap melanggar keharmonisan sosial dan keluarga. 

Melansir Reuters, banyak laporan dari sejumlah pihak yang terganggu oleh penyalahgunaan aplikasi video populer tersebut, sehingga  muncul peningkatan permintaan untuk mengendalikannya.

TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi Tiongkok ByteDance, telah dilarang sebagian atau seluruhnya oleh negara lain, dengan banyak alasan terkait masalah keamanan.

Menurut media lokal, lebih dari 1.600 kasus kejahatan dunia maya terkait TikTok telah dilaporkan selama empat tahun terakhir di Nepal.

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Nepal Rekha Sharma mengatakan keputusan pelarangan TikTok telah diambil dalam rapat kabinet pada Senin pagi.

“Penyedia layanan sedang berupaya menutupnya secara teknis,” kata Sharma kepada Reuters.

Baca Juga: Kabar Tiktok Shop Masuk Indonesia Lagi Melambungkan Saham GOTO

Ketua Otoritas Telekomunikasi Nepal Purushottam Khanal mengatakan bahwa penyedia layanan internet telah diminta untuk menutup aplikasi tersebut.

“Beberapa sudah tutup sementara yang lain akan segera ditutup,” kata Khanal kepada Reuters.

TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini. Sebelumnya mereka mengatakan larangan tersebut “salah arah” dan didasarkan pada “kesalahpahaman”.

Para pemimpin oposisi di Nepal mengkritik tindakan tersebut, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut kurang efektif, tidak dewasa dan tidak bertanggung jawab.

“Ada banyak materi yang tidak diinginkan juga di media sosial lainnya. Yang harus dilakukan adalah mengatur dan tidak membatasinya,” kata Pradeep Gyawali, mantan menteri luar negeri dan pemimpin senior Partai Komunis Nepal (Persatuan Marxis-Leninis).

Baca Juga: TikTok Shop Dikabarkan Dekati E-commerce Lokal, Begini Kata Ekonom

Negara tetangga Nepal, India, juga melarang TikTok dan puluhan aplikasi lain yang dibuat oleh pengembang China pada Juni 2020, dengan alasan bahwa aplikasi tersebut dapat membahayakan keamanan dan integritas nasional.

Negara Asia Selatan lainnya, Pakistan, telah melarang aplikasi tersebut setidaknya empat kali karena dianggap oleh pemerintah sebagai konten yang tidak bermoral dan tidak senonoh.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×