Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Survei Duff & Phelps menunjukkan kemunduran dari keluarnya Inggris daru Uni Eropa atau Brexit telah membantu New York menyalip London untuk menjadi pusat keuangan unggulan dunia. Survei ini dirilis pada Selasa (28/5).
Mengutip Reuters pada Selasa (28/5). Para konsultan Duff & Phelps mengatakan survei Global Regulatory Outlook tahunan ini dilakukan dengan menghubungi 180 eksekutif dalam manajemen aset, ekuitas swasta, dana lindung nilai, perbankan dan broker.
Mereka ditanyai lokasi pusat keuangan teratas berada saat ini. Lebih dari 60% tanggapan berasal dari Inggris dan Amerika Serikat, sisanya dari Hong Kong, Irlandia, Singapura, dan Luxemburg.
Lebih dari setengah responden sekarang melihat New York sebagai pusat keuangan top dunia, naik 10% dari 2018, sementara 36% melihat London sebagai pemimpin, turun 17% dari tahun lalu.
“Tahun lalu, Brexit memberikan bayangan ketidakpastian atas ekonomi Inggris; sekarang telah meningkat menjadi krisis besar-besaran,” tulis pernyataan Duff & Phelps.
"Namun, ke depan, difusi pengaruh globalisasi mulai terlihat: 12% responden mengharapkan Hong Kong menjadi pusat keuangan terkemuka dunia lima tahun dari sekarang," lanjut mereka.
Menteri pemerintah Inggris mengatakan pekan lalu bahwa sektor keuangan Inggris akan muncul lebih kuat dari Brexit.
Duff & Phelps mengatakan Dublin, Frankfurt dan Luxemburg juga bernasib lebih baik tahun ini ketika industri keuangan Uni Eropa mencari hub baru.
Kepergian Inggris dari UE telah ditunda dua kali, dengan tenggat waktu berikutnya ditetapkan pada 31 Oktober, dan ketidakpastian hubungan perdagangan bilateral di masa depan telah mendorong bank, manajer aset, dan perusahaan asuransi untuk mendirikan operasi di blok tersebut untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan.