Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali akan berutang senilai US$ 3 triliun pada 2020. Mengutip BBC.com pada Selasa (5/5), utang ini akan digunakan untuk memenuhi ledakan kebutuhan anggaran penanggulangan corona termasuk pendanaan kesehatan dan paket kebijakan ekonomi.
Kongres AS juga telah menyetujui utang jumbo tersebut untuk dua bulan terakhir guna menghindarkan kepada dampak ekonomi dari krisis.
Baca Juga: Para pemimpin dunia janjikan US$ 8 miliar perangi Covid-19, tapi Amerika absen
Departemen Keuangan AS berencana mengeluarkan utang dalam jumlah besar untuk menutupi biaya-biaya ini. Padahal di sisi lain, pendapatan negara menurun.
Departemen Keuangan mengatakan pihaknya berencana untuk kembali berutang senilai US$ 677 miliar dari Juli hingga September.
Lonjakan besar dalam penerbitan utang dimaksudkan untuk menutupi biaya bantuan pemerintah untuk individu dan bisnis. Juga penangguhan pajak individu dan bisnis hingga Juli, dan peningkatan dalam asumsi saldo kas treasury pada akhir Juni.
Paket-paket relaksasi Covid-19 terbaru diperkirakan bernilai sekitar 14% dari ekonomi negara itu. Pemerintah juga telah memperpanjang batas waktu pembayaran pajak tahunan hingga 15 April 2020. Hal ini tentunya akan menambah krisis uang tunai di negara itu.
Baca Juga: Tensi di Luat China Selatan masih tinggi, China gelar latihan militer
Dalam memperoleh dana tersebut, AS akan melepas surat utang pemerintah. Secara historis, obligasi AS memiliki tingkat bunga yang relatif rendah. Lantaran utangnya dipandang sebagai risiko yang relatif rendah oleh investor di seluruh dunia.