Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan paket bantuan ekonomi, termasuk kemungkinan pemotongan pajak penghasilan, dan langkah-langkah untuk membantu pekerja yang dibayar per jam.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari wabah virus corona.
Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin mengatakan, langkah-langkah tersebut akan menargetkan para pekerja, karena para pekerja dianggap kalangan yang paling terpukul, selain bisnis kecil.
Baca Juga: Seri pembuka MotoGP 2020 kembali ditunda, ini jadwal terbarunya
Steven mengatakan berniat untuk menyediakan likuiditas untuk menggerakkan orang dan berbagai perusahaan di Amerika.
“Ekonomi akan berada dalam kondisi yang sangat baik setahun dari sekarang, dan sekarang tidak seperti sedang krisis" kata Steven seperti dilansir Reuters.
Pada hari Senin jumlah kasus virus corona di Amerika bertambah menjadi lebih dari 600 orang. Hal tersebut membuat Trump mendapat kecaman dari tindakannya menangani virus corona, terutama karena ucapannya sering bertentangan dengan otoritas kesehatan negara tersebut.
Baca Juga: Dua pasien positif corona di Indonesia ini membawa kabar bahagia...
Di Uni Eropa, pengawas perbankan Uni Eropa mengatakan mereka akan tetap fokus untuk memastikan bank dapat melanjutkan kegiatan dan terus membicarakan mengenai langkah apa yang harus diambil.
"Fokus kami saat ini adalah pada rencana kontinjensi bank dan kemampuan mereka untuk memastikan kelangsungan bisnis,” kata juru bicara Otoritas Perbankan Eropa yang dikutip dari reuters.
Sementara, Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan, pemerintah Jepang akan menginformasikan mengenai kebijakan selanjutnya, karena melihat kekhawatiran meningkat akibat ekonomi yang rapuh.
Menurutnya, kebijakan tersebut untuk mengimbangi dampak wabah koronavirus, dengan memprioritaskan dukungan untuk usaha kecil.
Untuk membantu mendanai kebijakan yang mencapai 430,8 miliar yen (US$ 4,1 miliar) tersebut, pemerintah Jepang akan memanfaatkan sisa cadangan anggaran fiskal sebesar 270 miliar yen.
Baca Juga: Strategi Bank Tabungan Negara (BBTN) kejar pertumbuhan KPR 10% di 2020
Selain dukungan untuk bisnis, kebijakan tersebut juga akan menambah fasilitas medis dan memberikan subsidi kepada orang tua yang harus mengambil cuti karena sekolah tertutup.
“Bantuan akan fokus pada usaha yang akan menghadapi kebutuhan pembiayaan selama dua hingga tiga minggu ke depan,” Ujar Taro.
Menurut dokumen pemerintah yang diambil oleh Reuters, pemerintah Jepang akan meningkatkan 1,6 triliun yen pembiayaan khusus untuk perusahaan kecil dan menengah yang dampak dari virus corona. Angka tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar 500 miliar yen.
Baca Juga: Alasan Korut luncurkan rudal dinilai untuk cari perhatian AS dan Korsel
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, lembaga pemberi pinjaman yang berafiliasi dengan pemerintah akan menawarkan dana secara efektif tanpa bunga dan tanpa jaminan kepada perusahaan-perusahaan kecil yang penjualannya mengalami penurunan.
Sementara, pemerintah Korea telah menyusun anggaran tambahan senilai 11,7 triliun won ($ 9,7 miliar) untuk melawan dampak wabah tersebut.