Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dalam sebuah video, Kim Jong-un terekam menangis. Hal itu dia lakukan saat Kim memohon kepada kaum perempuan Korea Utara untuk memiliki lebih banyak anak dan membesarkan mereka agar mencintai negaranya.
Mengutip The Telegraph, Pemimpin Korea Utara itu terlihat menyeka matanya dengan sapu tangan putih saat berpidato di depan ribuan kaum hawa yang berkumpul pada pertemuan ibu-ibu nasional di Pyongyang.
Banyak penonton yang menangis di sampingnya selama acara yang dirancang dengan cermat tersebut. Ini merupakan acara pertama yang diadakan dalam 11 tahun terakhir di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penurunan angka kelahiran di negara tersebut.
“Menghentikan penurunan angka kelahiran dan memberikan perawatan dan pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga yang harus kita selesaikan bersama ibu kita,” kata Kim, yang diperkirakan memiliki tiga anak.
Meskipun Korea Utara hanya mengungkapkan sedikit rincian mengenai tren populasinya, pemerintah Korea Selatan memperkirakan tingkat kesuburan di negara tersebut terus menurun selama dekade terakhir. Hal ini akan mengkhawatirkan rezim yang sangat bergantung pada tenaga kerja manual dan dinas militer.
Baca Juga: Korea Utara Memulai Operasi Satelit Mata-Mata
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, pidato Kim menandai pertama kalinya ia secara terbuka mengakui penurunan jumlah kelahiran di negaranya.
Reuters yang mengutip KCNA melaporkan, Kim menggambarkan tantangan tersebut sebagai "urusan rumah tangga semua orang".
The United Nations Population Fund memperkirakan bahwa pada tahun 2023, tingkat kesuburan, atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita di Korea Utara, berada pada angka 1,8, di tengah penurunan angka tersebut selama beberapa dekade terakhir.
Tingkat kesuburan masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga Korea Utara, yang juga sedang bergulat dengan tren penurunan serupa.
Korea Selatan mengalami penurunan tingkat kesuburan ke rekor terendah 0,78 tahun lalu, sementara Jepang mengalami penurunan menjadi 1,26.
Baca Juga: Korea Utara Peringatkan Campur Tangan Terhadap Satelitnya Deklarasi Perang