Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gedung-gedung perkantoran kosong di kota-kota besar Amerika Serikat (AS) akan disulap menjadi menjadi apartemen murah. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah merilis aturan pembiayaan dan insentif lainnya yang akan membantu pemilik gedung melakukan konversi tersebut.
Langkah tersebut diambil pemerintahan Biden karena harga rumah di AS semakin tak terjangkau. Sementara di sisi lain, tingkat kekosongan gedung-gedung perkantoran meningkat pesat.
Melansir laporan Bloomberg, Minggu (29/10), pejabat pemerintah AS mengungkapkan, tingkat kekosongan ruang kantor di AS saat ini sudah mencapai level tertinggi dalam 30 tahun. Sedangkan harga rumah semakin mahal diperparah oleh kenaikan bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). AS saat ini menghadapi kekurangan pasokan unit-unit rumah yang terjangkau.
Per Agustus 2023, biaya perumahan di AS naik 7,2% secara tahunan. Sedangkan inflasi umum hanya naik 3,7%. Adapun rata-rata bunga KPR tenor 30 tahun sudah mencapai 7,5%, tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
"Keterjangkauan perumahan merupakan tantangan bagi banyak rumah tangga Amerika. Sehingga presiden meminta seluruh pemerintah untuk memastikan AS punya perumahan terjangkau dan mudah diakses," kata Lael Brainard, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS.
Baca Juga: Bank di Amerika Dibayangi Risiko NPL dari Sektor Properti Komersial
Panduan baru agar pemilik gedung bisa mendapatkan pembiayaan konversi dirilis melalui Undang-Undang Inovasi dan Pembiayaan Infrastruktur Transportasi dan program Pembiayaan Rehabilitasi dan Peningkatan Kereta Api.
Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (HUD) sedang menyiapkan panduan baru agar dana hibah pengembangan masyarakat dapat digunakan untuk meningkatkan pasokan perumahan. Sementara Departemen Perhubungan akan mengeluarkan aturan agar perusahaan transportasi umum mengkonversi gedung-gedung mereka yang selama ini tak terpakai di dekat moda angkutan umum jadi properti hunian.
Pejabat pemerintah AS menyebut saat ini banyak warga Amerika yang tinggal jauh dari tempat mereka bekerja karena biaya perumahan di tengah kota atau tempat kerja mereka sudah tak lagi terjangkau.
Baca Juga: Suku Bunga KPR AS Naik ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun Sebesar 7,41%
Rencana kebijakan tersebut muncul di tengah kabar gagal bayar utang yang melibatkan perusahaan properti perkantoran. Pemilik gedung perkantoran terbesar di Los Angeles misalnya tak bisa membayar utang kreditnya sebesar US$ 1,1 miliar untuk tiga gedung miliknya.
Pemilik perkantoran di New York sebelumnya telah memperingatkan bahwa tingkat kekosongan kantor di wilayahnya akan tetap berada di atas 19% hingga 2026.