kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gejolak Bank AS Meningkat, Utang Properti Senilai US$ 900 Miliar Jatuh Tempo di 2024


Kamis, 23 Maret 2023 / 13:57 WIB
Gejolak Bank AS Meningkat, Utang Properti Senilai US$ 900 Miliar Jatuh Tempo di 2024
ILUSTRASI. Para pemilik properti komersial di AS menghadapi utang hampir US$ 400 miliar yang akan jatuh tempo di tahun ini. REUTERS/Eduardo Munoz


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Para pemilik properti komersial menghadapi utang hampir US$ 400 miliar yang akan jatuh tempo di tahun ini, dikarenakan bank-bank regional mengalami kegagalan dan mengancam sumber pembiayaan pada industri ini.

Selain itu, mengutip Bloomberg, hampir US$ 500 miliar utang juga akan tahun tempo pada tahun 2024, menurut laporan dari MSCI Real Asset. Para pemilik tanah menerima sekitar 27% pembiayaan dari bank-bank lokal dan regional di tahun 2022 lalu, dan menjadi sumber utang terbesar yang baru.

Alhasil, para pemilik properti yang melakukan kredit/pembiayaan di tahun ini, menghadapi biaya pinjaman yang jauh lebih tinggi dan terdapat penurunan nilai properti.

Baca Juga: Harga Rumah di Banyak Negara mungkin Turun Tahun Ini

Runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank mengancam negosiasi menjadi lebih sulit karena pemberi pinjaman lokal berusaha untuk mengurangi risiko.

Bank-bank besar AS juga sudah mulai mengurangi risiko mereka pada pinjaman real estate pada kuartal kedua tahun 2022. Ini didasari karena biaya pinjaman yang meningkat dan regulator mengeluarkan peraturan tentang properti seperti perkantoran.

Pemilik properti perkantoran terus berjuang khususnya di tengah tekanan biaya pinjaman yang tinggi. Hampir US$ 40 miliar dari properti tersebut dipandang memiliki kemungkinan kesulitan yang lebih tinggi.

Perlambatan yang dilakukan bank-bank lokal karena gejolak yang terjadi baru-baru ini, kemungkinan akan menghantam usaha-usaha kecil di pasar yang hanya memiliki sedikit sumber pembiayaan alternatif.

Rata-rata pinjaman dari bank-bank lokal sebesar US$ 7,6 juta, dibandingkan bank-bank nasional sebesar US$ 14,3 juta dan US$ 24,4 juta untuk perusahaan-perusahaan asuransi.

Baca Juga: Demi Menghindari Pajak yang Tinggi, Ini yang Dilakukan Orang Kaya di AS

Bank-bank dari semua ukuran menyumbang US$ 1,75 triliun dari total US$ 4,5 triliun utang AS yang belum dilunasi untuk properti komersial pada akhir 2022.

Dengan suku bunga yang lebih tinggi dan prospek yang tidak menentu, jumlah transaksi properti komersial turun 51% di bulan Februari dari tahun sebelumnya menjadi US$ 26,9 miliar. 

Selain itu, harga-harga properti turun 6,9% secara tahunan hingga Februari, termasuk penurunan harga apartemen hingga 8,7%.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×