kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar piala dunia pada 2022, Qatar akan kembangkan investasi olahraga US$ 20 miliar


Senin, 18 Februari 2019 / 17:07 WIB
Gelar piala dunia pada 2022, Qatar akan kembangkan investasi olahraga US$ 20 miliar


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - DOHA. Pemerintah Qatar ingin menarik lebih banyak perusahaan olahraga ke negara Teluk itu. Mengutip Reuters, Qatar akan mengembangkan investasi di sektor olahraga senilai US$ 20 miliar menjelang Piala Dunia 2022.

CEO Qatar Financial Center (QFC) Youfus Al-Jaida menyatakan pihaknya berencana untuk melisensikan sekitar 150 perusahaan olahraga pada tahun 2022. QFC merupakan perusahaan yang melisensikan usaha asing di Qatar terutama perusahaan bergerak di bidang keuangan.

Dorongan untuk menarik perusahaan multinasional yang terkait dengan olahraga dan memfasilitasi komersialisasinya sebagai bagian dari rencana Qatar untuk menjadi pusat regional. Apalagi menjelang pertemuan Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia sepakbola 2022.

Bulan ini FIFA membentuk perusahaan patungan di Qatar untuk membantu menjalankan turnamen ini. "Banyak rantai nilai bergerak ke Qatar saat kami berbicara untuk Piala Dunia 2022," kata Jaida.

Qatar tahun ini akan menyelenggarakan Kejuaraan Dunia dalam Atletik dua tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional.

"Kami sedang melihat perusahaan layanan olahraga, perusahaan hukum, pendidikan dan pelatihan, pakaian olahraga dan peralatannya. Guna melayani kebutuhan di bidang tersebut hingga 2022," kata Jaida.

Jaida mengatakan QFC juga berencana untuk menarik perusahaan di bidang-bidang Keuangan Islam, fintech dan media sebagai bagian dari rencana untuk menarik 1.000 perusahaan lintas sektor pada saat Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia, naik dari sekitar 600 saat ini.

Qatar ingin menarik investasi asing dan mendiversifikasi ekonominya yang berpusat pada gas tetapi menghadapi boikot diplomatik dan perdagangan yang diluncurkan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir pada 2017. Blok itu menuduh Doha mendukung terorisme. Namun Qatar membantah hal ini.

Jaida mengatakan Qatar juga diposisikan untuk melayani sebagai hub alternatif ke Dubai untuk pasar regional seperti Kuwait, Oman, Turki dan Pakistan.

"Kami percaya kondisi geopolitik dan hubungan antar bilateral antara Qatar dan negara-negara tetangga semakin membaik. Hal ini dapat menjadi pasar baru bagi perusahaan yang ingin melakukan kegiatan regional di luar QFC," imbuh Jaida.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×