kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gemar mengoprek komputer sejak belia (2)


Kamis, 11 Oktober 2018 / 15:21 WIB
Gemar mengoprek komputer sejak belia (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Drew Houston


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Sejak kecil ternyata Drew Houston telah mengetahui ketertarikannya di bidang komputer. Lewat komputer yang dibeli ayahnya, Houston belajar pemograman secara otodidak. Dia lantas mendalami komputer dengan menempuh pendidikan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di tempat inilah Houston bertemu dengan rekan bisnisnya dalam membangun Dropbox. Sebelumnya Houston juga sempat bekerja di beberapa startup teknologi.

Menjadi pengusaha di bidang teknologi ketika dewasa ternyata berawal dari kegemaran Drew Houston mengoprek komputer sejak belia. Laki-laki yang lahir di Acton, Massachusetts pada tahun 1983 ini memiliki ayahnya seorang insinyur listrik lulusan Universitas Harvard. Di rumah Houston diperkenalkan dengan komputer lewat IBM PCjr yang dibeli sang ayah. Ia pertama kali belajar pemrograman BASIC dengan komputer tersebut. Saat bermain gim di komputer, dia merasa penasaran dengan cara kerja gim.

Dari situ ketertarikan Houston terhadap pemrograman tumbuh. Pria ini lantas mengenyam pendidikan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di sinilah ia bertemu Arash Ferdowsi, rekannya mendirikan Dropbox di masa depan.

Awal mula Houston masuk menjadi pengusaha adalah ketika awal-awal tahun kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Bidang usaha pertama yang digeluti Houston adalah bimbingan belajar. Karena ingin fokus ke perusahaan bimbingan belajar ini Houston sengaja mengambil cuti kuliah di MIT selama satu tahun. Hal ini digunakannya untuk membangun usaha bimbel tes masuk perguruan tinggi di AS bersama guru SMAnya.

Karena yakin dengan perusahaan bimbingan belajarnya ini, Houston pada 2005 mengajukan pendanaan ke investor salah satunya ke Y-combinator. Namun usahanya memperoleh pendanaan gagal karena idenya ditolak.

Namun Houston tak menyerah. Karena sadar perusahaan bimbelnya ini tidak memperoleh cukup pendanaan kemudian Houston beralih ke usaha lain yaitu usaha jasa penyimpanan dokumen atau komputasi awan.

Kala itu antusiasme masyarakat global di bidang teknologi komputer sedang bertumbuh. Pada awal tahun 2000, di Amerika Serikat (AS) mulai banyak muncul perusahaan startup. Sebelum memulai Dropbox, Houston sudah mengerjakan beberapa startup teknologi lain, termasuk Accolade, Hubspot dan Bit9.

Ide usaha layanan komputasi awan ini diperoleh tahun 2007, pada saat itu Houston sedang dalam perjalanan dari Boston ke New York. Dirinya merasa ada yang kurang ketika flash disk miliknya tertinggal di rumah. Kejadian ketinggalan flashdisk ini sering dialaminya sampai suatu ketika dia mencoba membuat program perangkat lunak yang bisa digunakan untuk menyimpan dokumen di internet.

Ketika program sudah siap, Houston membutuhkan dana untuk berkembang. Dia kembali lagi mencoba memasukkan proposal ke investor Y-Combinator. Tak disangka, ide Houston ini diapresiasi Paul Graham, salah satu petinggi di modal ventura ini.

Namun Paul memberikan syarat, Y-Combinator mau membiayai startup ini, asal Houston mencari partner atau co-founder. Ini agar Houston mempunyai teman berdiskusi ide dan sebagai penyemangat ketika kondisi sulit.Saran ini disetujui Houston. Setelah melakukan beberapa demo produk melalui video di kampus MIT, akhirnya Houston menemukan rekan bisnis yang sampai sekarang merupakan Co Founder Dropbox yaitu Arash Ferdowsi. Arash bahkan hampir drop out dari MIT agar fokus mengembangkan perusahaan ini.

Dari pendanaan pertama dari Y-Combinator ini kemudian mengalir beberapa pendanaan lanjutan. Investor Dropbox berikutnya yang memberikan suntikan adalah Sequoia Capital sebesar US$ 1,2 juta. Seiring pendanaan yang didapat dari dua investor ini, Houston kemudian berani merilis secara resmi perusahaannya ke publik pada tahun 2008. Selang setahun, pengguna Dropbox telah melampaui 1 juta pengguna terdaftar pada April 2009.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×