Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, genap berusia 100 tahun pada Kamis (10/7/2025), sebuah tonggak usia yang langka bagi tokoh politik mana pun.
Di usianya yang seabad, Mahathir tetap menunjukkan ketajaman berpikir dan etos kerja yang konsisten, menjadikannya figur yang masih relevan dalam dinamika politik Malaysia.
Melansir South China Morning Post, Kamis (10/7/2025), hari ulang tahunnya disambut luas oleh warga Malaysia dan pengagumnya dari berbagai penjuru dunia, khususnya di negara-negara Muslim.
Baca Juga: Jangan Bilas Dengan Air, Ini Cara Perempuan Tetap Aktif dan Nyaman Saat Red Days
Di mata banyak orang, Mahathir tetap menjadi simbol pemimpin Muslim moderat yang berani bersuara lantang terhadap dominasi Barat.
Seperti hari-hari biasanya, Mahathir menghabiskan ulang tahunnya di kantornya di Putrajaya. Ia bertemu tamu, membaca, menulis, dan merekam podcast, rutinitas yang menggambarkan semangatnya yang tak surut meski telah memasuki usia seabad.
Etos kerja Mahathir tak luput dari perhatian. Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, mantan Menteri Pemuda yang pernah menjadi anak buah Mahathir, menyebut kegigihan mantan bosnya sebagai inspirasi.
“Beliau masih membaca, menulis, berolahraga, dan berbicara dengan jernih, usia benar-benar hanya angka baginya,” ujar Syed Saddiq kepada This Week in Asia.
Baca Juga: Manny Pacquiao Kembali ke Ring! Siap Rebut Sabuk Juara WBC di Usia 46 Tahun
Mahathir sendiri kerap mengaitkan umur panjangnya dengan gaya hidup disiplin: tidak menyia-nyiakan waktu, makan secukupnya, dan menjaga berat badan yang stabil selama puluhan tahun.
Meski tak lagi memegang jabatan publik, ia gagal mempertahankan kursinya dalam Pemilu 2022, Mahathir masih rutin menyampaikan pandangan tajam terhadap isu-isu nasional.
Terbaru, ia menyindir pengumuman Perdana Menteri Anwar Ibrahim terkait investasi asing langsung (FDI) miliaran dolar.
Menurut Mahathir, investasi itu tak terlihat dampaknya oleh rakyat. “Kami ingin lebih banyak kunjungan ke luar negeri agar lebih banyak FDI tak terlihat yang masuk,” ujarnya dengan sarkasme khas.
Namun, rivalitas politik tak menghalangi Anwar mengucapkan selamat ulang tahun. Dalam unggahannya, Anwar dan istrinya, Wan Azizah, mendoakan kesehatan dan kebahagiaan Mahathir, serta memuji gaya hidup sehat dan kontribusinya bagi bangsa.
Baca Juga: Trump Terancam Dimakzulkan! Ketegangan Politik AS Meningkat
Selama puluhan tahun di panggung kekuasaan, warisan Mahathir tetap menjadi bahan perdebatan: dari masa pemerintahannya yang panjang dan dominan hingga keterbukaannya di periode kedua menjabat.
Menurut mantan kepala komunikasinya, Razlan Rasyid, Mahathir pada masa jabatan kedua menunjukkan komitmen baru terhadap kebebasan pers, berbeda dengan pendekatan otoriternya di tahun 1990-an.
“Beliau mempersilakan siapa pun dari media untuk menemuinya kapan saja, tanpa pengecualian,” kata Razlan.
Mahathir juga tetap aktif menyuarakan pandangannya lewat podcast yang ia unggah secara rutin.
Pada Kamis pagi, sebagai aktivitas pertamanya di usia 100 tahun, ia kembali siaran langsung, menjawab pertanyaan seputar usia dan pandangannya tentang berbagai isu.
Meski sebagian kalangan mendorongnya untuk pensiun secara total dan menarik diri dari ruang publik, Mahathir merasa masih punya peran.
Baca Juga: Dalai Lama Genap 90 Tahun, Dapat Dukungan Global dalam Tantangan terhadap China
“Orang-orang datang kepada saya untuk menceritakan masalah mereka dan meminta saya berbicara. Jadi saya tidak bisa diam,” ujarnya.
Dengan sikap jenaka khasnya, Mahathir menanggapi berbagai ucapan “Hidup Mahathir” dari para pendukung dengan kalimat sederhana: “Saya masih hidup.”
Dalam sebuah sidang tahun lalu, saat ditanya berapa banyak saudara kandungnya yang masih hidup, ia menjawab dengan santai: “Saya lah, saya masih hidup.”
Seratus tahun usia tak menghentikan Mahathir dari terus berpikir, berbicara, dan berkontribusi.
Ia tetap menjadi sosok yang disegani, dikritik, namun tak pernah diabaikan.