Sumber: BBC | Editor: Dikky Setiawan
CHANGCHUN. Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS), General Motors telah menandatangani kesepakatan senilai 2 miliar Yuan atau sekitar US$293 juta untuk mendirikan perusahaan patungan bersama produsen mobil China, FAW.
Dua produsen mobil itu sepakat mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi mobil truk kelas ringan dan mobil jenis van. Kendaraan itu akan diproduksi di pabrik milik FAW yang berlokasi di Kota Changchun dan Harbin, China.
Pada tahap awal, kendaraan yang akan dipasarkan di China tersebut dilabeli merek FAW, namun ke depannya bisa diekspor dengan merek GM. Niat GM ekspansi ke China memang bukan tanpa alasan.
Besarnya potensi penjualan GM di negeri Panda itu, menjadi salah satu faktornya. Dalam enam bulan pertama 2009, misalnya, GM mampu membukukan 818.442 kendaraan di China. Dari jumlah tersebut, penjualan kendaraan minivan dan varian kecil lainnya menjadi kontribusi terbesar penjualan GM di China.
Padahal, di sepanjang tahun lalu, GM hanya mampu menjual 1.094.561 unit. "Bagi kami ekspansi di Cina sangat penting untuk melengkapi portofolio bisnis kami," kata Kevin Wale, Managing Director GM China. "Pasar kami memang kuat di kendaraan penumpang dan mini kendaraan komersial, tapi kami belum punya segmen di penjualan truk."
Sebelum dengan FAW, sebenarnya GM sudah mendirikan usaha patungan bersama produsen mobil China, SAIC Motor Corp untuk memproduksi mobil merek Buick, Chevrolet dan Cadillac. Selain itu, juga memproduksi minivan, truk pick-up dan mobil kompak dengan cara patungan bersama SAIC dan Liuzhou Wuling Automobile.
GM baru-baru ini muncul dari perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat dan telah melihat jatuh penjualan tahunannya di sebagian besar pasar-pasar Barat, sehingga Cina adalah wilayah kunci pertumbuhan.