Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Raksasa otomotif Amerika Serikat, General Motors akan (GM) menawarkan obligasi konversi senilai US$ 2,2 miliar dengan saham unit bisnisnya di Korea Selatan (Korsel). Proposal restrukturisasi tersebut muncul setelah produsen mobil itu pada pekan lalu mengumumkan akan menutup pabriknya di Gunsan, sebelah barat daya Seoul, pada Mei 2018.
GM baru akan memutuskan masa depan tiga pabrik yang tersisa di Korea Selatan dalam beberapa minggu. Pertukaran utang dengan ekuitas memungkinkan bisnis GM di Korea Selatan tetap beroperasi. Namun hingga saat ini, belum jelas bagaimana kesepakatan tersebut dengan Pemerintah Korsel. Catatan saja, Korea Development Bank, bank milik Pemerintah Korsel memegang 17% saham GM Korea.
Sumber Reuters mengatakan, GM telah meminta Pemerintah Korsel menyuntik tambahan modal lebih dari US$ 1 miliar. Sumber lain menyebutkan, GM menginginkan lokasi pabrik di Korsel ditetapkan sebagai zona investasi luar negeri khusus yang akan membuat perusahaan memenuhi syarat potongan pajak tujuh tahun.
Namun, menurut juru bicara GM Korea, pihaknya tengah berdiskusi dengan pemerintah dan serikat pekerja agar kelangsungan hidup bisnis GM Korea Selatan tetap berjalan. Barry Engle, Kepala Operasional Internasional GM bertemu dengan tim khusus yang dipimpin anggota parlemen partai berkuasa di Korsel, Bupyeong. Setelah pertemuan, Engle mengatakan, GM ingin tetap tinggal di Korea Selatan. "Ini pilihan kami untuk tetap bertahan dan memperbaiki bisnis dan terus menjadi bagian penting dari ekonomi Korea," kata dia.
Komitmen tetap beroperasi
Anggota parlemen Korea Selatan, Kim Sung-tae, mengatakan GM akan memproduksi dua model baru di Korsel. Namun rencana GM memproduksi model mobil baru itu bergantung pada dukungan Pemerintah Korsel.
Menurut Kang Hoon-sik, Jurubicara Partai Bupyeong, GM Korea mencoba tetap menghasilkan 500.000 unit kendaraan per tahun. Unit GM Korea Selatan memproduksi 519.385 unit kendaraan tahun lalu, turun dari 942.805 unit pada dekade yang lalu.
Menteri Keuangan Korsel Kim Dong-yeon mengatakan pemerintah akan berkonsultasi dengan GM untuk menormalkan manajemen. Sementara, Kantor Kepresidenan Korsel menyatakan, pemerintah menetapkan Gunsan sebagai zona krisis pekerjaan dan membuka jalan bagi subsidi pemerintah seperti pinjaman murah dan dukungan finansial lain bagi mereka yang terkena PHK. Hingga kini, Pemerintah Korsel belum memutuskan dukungan finansial.
Pemerintah Korsel masih ingin melakukan due diligence sebelum mengguyurkan modal baru di GM Korea. Ketegangan di GM Korea ini datang setelah Presiden AS Donald Trump menginginkan menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas AS-Korea. GM Korea membukukan rugi bersih KRW 1,9 triliun pada 2014-2016.