Sumber: Alabama.com,Express.co.uk,CBSNews | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saat warga Amerika mulai melepas masker mereka, sub-varian Omicron BA.2 dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat. Pejabat kesehatan memprediksi, Omicron BA.2 menyebabkan hampir seperempat dari infeksi COVID-19 baru.
Melansir CBS News, BA.2 sekitar 30% lebih mudah menular daripada Omicron, tetapi tampaknya tidak berdampak lebih parah. Dan terlepas dari penyebaran sub-varian baru, kasus harian dan rawat inap AS terus menurun sementara tingkat kematian meningkat.
"Kami telah mengawasinya dengan cermat, tentu saja," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, Senin. "Kami memperkirakan beberapa fluktuasi, terutama pada level yang relatif rendah ini, dan, tentu saja, angka itu akan meningkat."
Sementara itu, di Inggris, kasus COVID-19 naik sekitar 52% pada minggu lalu dan rawat inap naik 18%, hampir tiga minggu setelah negara itu mencabut mandat COVID-19 yang tersisa.
Baca Juga: 4 Gejala Mengganggu yang Bisa Dialami Usai Terpapar Covid-19
Di China, infeksi COVID-19 meningkat dengan cepat, di mana kasus harian melonjak sekitar 14% dalam beberapa hari terakhir. Vaksin COVID-19 China yang kurang efektif dan tingkat kekebalan alami yang rendah — sebagian karena penguncian yang ketat — telah memperumit upaya negara itu untuk menghentikan penyebaran BA.2.
Andy Slavitt, mantan penasihat senior Gedung Putih untuk pemerintahan Biden, mengatakan warga Amerika seharusnya tidak terlalu khawatir dengan kemunculan sub-varian baru.
"Ketika ada gelombang lagi, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk keluarga Anda adalah mendapatkan vaksinasi dan mendapatkan booster," katanya kepada koresponden CBS News Nikki Battiste.
Baca Juga: Awas, Covid-19 Akibat Son of Omicron Terus Menanjak, Ini Gejalanya
"Hal kedua yang akan saya katakan adalah ketika COVID terjadi lagi, tidak apa-apa memakai masker meskipun tidak diwajibkan oleh pihak berwenang."