kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Glen Taylor: Miliarder yang suka basket (4)


Jumat, 20 Maret 2015 / 16:42 WIB
Glen Taylor: Miliarder yang suka basket (4)
ILUSTRASI. Simak penjelasan BMKG soal fenomena cuaca sangat panas menyengat beberapa hari ini yuk!


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi

Glen A. Taylor membuktikan diri sebagai sosok multitalenta dalam berbisnis. Kepiawaiannya membangun Taylor Corporation, perusahaan percetakan yang kelak menjadi sumber utama kekayaannya, terbukti ampuh juga kala menghidupkan kembali Star Tribune, perusahaan media berusia 148 tahun, yang terancam bangkrut pada tahun 2009. Tak cuma itu, Taylor rupanya juga andalan mengelola bisnis olahraga.

Sejatinya, pria berusia 73 tahun tersebut memang sudah sejak lama menyukai dunia olahraga. Dedikasi Taylor mengembangkan dunia olahraga terwujud dalam investasi sang miliarder pada kepemilikan saham di Minnesota Timberwolves dan Minnesota Lynx. Minnesota Timberwolves termasuk tim bola basket papan atas Liga Basket Amerika Serikat atau National Basketball Association (NBA) yang berbasis di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS).

Tahun 1994 merupakan awal masuknya Taylor di tim basket Minnesota Timberwolves. Kala itu, pria pemilik harta kekayaan senilai US$ 2,4 miliar ini membeli 50% saham Minnesota Timberwolves senilai US$ 88 juta.

Kepada media saat itu, Taylor menyatakan selain karena kecintaannya pada olahraga basket, dia juga berkeinginan mendorong prestasi para pebasket. Meski untuk tujuan mulia ini, Taylor harus dihadapkan pada tuntutan gaji para pemain bintang dengan bayaran super tinggi. Namun demi memuaskan khalayak pecinta Minnesota Timberwolves, Taylor berhasil menggaet sponsor yang mampu menambah amunisi untuk menggaji para pemain bintangnya.

Berita Taylor membeli Timberwolves menjadi sorotan publik. Pada awalnya, pecinta tim berlogo serigala hitam itu pesimistis terhadap kepemimpinan Taylor. Sebab, bapak lima anak ini tidak memiliki pengalaman apapun dalam dunia dan bisnis olahraga. Dia hanya dikenal sebagai pengusaha percetakan.

Namun Taylor menjawab semua keraguan itu dengan membawa permainan Minnesota Timberwolves semakin enak ditonton. Tidak disangka, Taylor mampu membawa kemenangan demi kemenangan bagi Minnesota Timberwolves.

Aksi memikat tim Minnesota Timberwolves menjadi berkah tersendiri bagi Taylor. Sebab, dia mampu memperoleh pendapatan cukup tinggi dari investasinya di Minnesota Timberwolves. Perhatian Taylor berbuah prestasi demi prestasi kepada tim ini.

Namun kepiawaian Taylor mengelola bisnis olahraga tidak mengubah sifat rendah hatinya. "Ini (pembelian Minnesota Timberwolves) jauh di bawah radar," tulis Tina Lassen dalam sebuah artikel pada November 1999 terkait aksi sang miliarder.

Lima tahun pasca pembelian Minnesota Timberwolves, Taylor mengakuisisi tim bola basket Minnesota Lynx. Berbeda dengan Minnesota Timberwolves, Minnesota Lynx yang memiliki logo kucing hutan tersebut merupakan tim basket  profesional yang para pemainnya adalah wanita.

Masyarakat Minnesota pecinta basket pun sangat menyukai tim serigala hitam dan kucing hutan milik Taylor semakin membludak. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria jebolan Harvard Business School tersebut.

Tidak hanya bola basket. Taylor juga melirik olahraga lain, yakni  bisbol. Di bisbol, anak petani dari kawasan Comfrey, Minnesota AS tersebut juga tengah mengincar saham tim Minnesota Twins dan Minnesota Vikings. Namun hingga kini rencana Taylor tersebut belum membuahkan kata sepakat dengan sang pemilik.

Taylor memang menjadi sebuah fenomena. Keuletan dan kerja keras mengantarkan pria yang menikah di usia 17 tahun tersebut masuk daftar orang kaya dunia. Yakni di urutan ke-782 di dunia versi Forbes tahun 2015.           

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×