kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Goldman Revisi Target Pertumbuhan Hongkong


Jumat, 05 September 2008 / 13:27 WIB
Goldman Revisi Target Pertumbuhan Hongkong


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

HONGKONG. Goldman Sachs Group Inc. memprediksi, tahun ini dan tahun depan, pertumbuhan perekonomian Hongkong akan melambat dari yang diperkirakan. Hal tersebut dipicu dari melambatnya pasar tenaga kerja sehingga menurunkan tingkat konsumsi masyarakat. 

Selain itu, Goldman juga merevisi target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Hongkong tahun ini menjadi 4,2% dan 4% pada 2009. Sebelumnya, lembaga penelitian ini memprediksi pertumbuhan PDB bakal mencapai 5,2% untuk 2008 dan 5% untuk 2009.

Pada laporannya yang dirilis hari ini, Goldman bilang, pertumbuhan perekonomian Hongkong mengalami penurunan menjadi 4,2% pada kuartal II dibanding tahun lalu yang berhasil mencapai pertumbuhan 7,3%. Perekonomian Hongkong mengalami tekanan sebesar 1,4% dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni dibanding kuartal sebelumnya. Hal itu mengakhiri pertumbuhan pesat Hongkong sejak terjadinya virus SARS yang menyerang negara tersebut pada 2003 silam.

“Pertumbuhan fundamental semakin melemah, sementara, tanda-tanda bahwa permintaan domestik bakal meningkat karena adanya penurunan tingkat suku bunga pada awal tahun ini juga sudah mulai tidak kelihatan lagi,” tulis Fung.

Adanya kondisi-kondisi tersebut diperparah dengan kondisi pasar tenaga kerja Hongkong saat ini menurun dengan tajam. Lihat saja, industri-industri utama yang seharusnya mendorong pasar tenaga kerja dalam beberapa tahun belakangan juga ikut melempem karena dampak pelemahan ekonomi global. Tidak hanya itu, tingginya tingkat volatilitas pasar global juga menyebabkan ketidakpastian di sektor finansial. Padahal, lanjut Fung, hal ini yang merupakan faktor penggerak utama untuk pertumbuhan tenaga kerja.  

Hongkong, kini, juga tengah menghadapi masalah lain. Naiknya harga bahan baku serta tingginya tingkat persaingan dan kebijakan tenaga kerja menyebabkan tekanan kuat pada sektor manufaktur di kawasan Guangdong China. Hal itu akan berdampak melemahnya permintaan pada jasa layanan yang selama ini disediakan oleh Hongkong untuk kawasan tersebut.

Meskipun tingkat pengangguran Hongkong pada Juli bertengger pada angka 3,2% pada bulan Juli, namun pertumbuhan tenaga kerja mengalami perlambatan menjadi 1,1%. Hal tersebut membuat Goldman memprediksi akan terjadi kenaikan tingkat pengangguran di Hongkong menjadi 3,8% pada akhir tahun 2008 nanti.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×