kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.925   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.288   -25,71   -0,35%
  • KOMPAS100 1.117   -4,85   -0,43%
  • LQ45 885   -6,78   -0,76%
  • ISSI 223   0,54   0,24%
  • IDX30 454   -4,24   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,46   -0,99%
  • IDX80 128   -0,64   -0,49%
  • IDXV30 137   -0,50   -0,36%
  • IDXQ30 151   -1,72   -1,13%

Good news di tengah wabah pandemi corona...


Sabtu, 28 Maret 2020 / 11:44 WIB
Good news di tengah wabah pandemi corona...
ILUSTRASI. Dunia siaga wabah virus corona. REUTERS/Stephanie McGehee


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berita mengenai virus corona yang menjangkiti dunia beberapa waktu terakhir membuat banyak orang cemas. Meski demikian, virus ini tidak melulu berdampak negatif bagi kehidupan manusia.

Berikut ada sejumlah kabar baik yang terjadi di dunia seiring mewabahnya pandemi corona seperti yang dihimpun KONTAN dari The Guardian dan Elle.com. Apa saja?

- Tingkat polusi dunia turun drastis

Citra satelit dari European Space Agency menunjukkan, pandemi virus corona mematikan aktivitas industri dan sementara waktu memangkas tingkat polusi udara di seluruh dunia.

Seorang pakar mengatakan perubahan mendadak itu mewakili "percobaan skala terbesar yang pernah ada" dalam hal pengurangan emisi industri.

Baca Juga: Gara-gara corona, dunia mulai kekurangan kondom

Data yang diambil dari satelit Sentinel-5P ESA menunjukkan bahwa selama enam minggu terakhir, tingkat nitrogen dioksida (NO2) di kota-kota dan kelompok industri di Asia dan Eropa jauh lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu.

Nitrogen dioksida dihasilkan dari mesin mobil, pembangkit listrik dan proses industri lainnya dan diperkirakan memperburuk penyakit pernapasan seperti asma.

Meskipun bukan gas rumah kaca itu sendiri, polutan berasal dari kegiatan dan sektor industri yang bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon dunia dan mendorong pemanasan global.

Baca Juga: Warning WHO ke dunia: Jangan obati pasien corona dengan obat yang belum teruji

Paul Monks, profesor polusi udara di Universitas Leicester, memperkirakan ada pelajaran penting untuk dipelajari. "Kami sekarang, secara tidak sengaja, melakukan percobaan skala terbesar yang pernah kita lihat. Apakah kita melihat apa yang mungkin kita lihat di masa depan jika kita dapat pindah ke ekonomi rendah karbon? Bukan untuk menghilangkan nyawa, tetapi ini mungkin memberi kita harapan dari sesuatu yang mengerikan, dan melihat apa yang bisa dicapai," papar Monks.

Monks, mantan ketua komite penasihat ilmu pengetahuan pemerintah Inggris yang ahli mengenai kualitas udara, mengatakan bahwa pengurangan polusi udara dapat membawa beberapa manfaat kesehatan, meskipun mereka tidak mungkin mengimbangi hilangnya nyawa akibat penyakit ini.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×