Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan induk Google, Alphabet Inc akan kembali memberikan dividen tunai kepada para investornya, dengan jadwal pembayaran berikutnya pada 15 Desember 2025.
Raksasa teknologi tersebut akan menyalurkan dividen sebesar US$0,21 per saham kepada para pemegang saham yang tercatat hingga tanggal ex-dividend pada 8 Desember 2025.
Pembagian ini melanjutkan jadwal dividen kuartalan Alphabet, setelah pembayaran sebelumnya dilakukan pada 15 September 2025.
Baca Juga: Google Akan Bangun Pusat Data AI di Pulau Christmas
Dengan harga saham saat ini sekitar US$278, dividen tersebut mencerminkan imbal hasil (yield) tahunan ke depan sebesar 0,30% dan rasio pembayaran (payout ratio) 7,54% — menunjukkan ruang yang masih luas untuk peningkatan di masa mendatang berkat kinerja laba yang kuat.
Dividen Alphabet Masih di Tahap Awal Pertumbuhan
Meski tergolong baru dalam kebijakan pembagian dividen, Alphabet baru mencatat satu tahun peningkatan dividen, langkah ini menandai komitmen perusahaan untuk menyelaraskan diri dengan sesama raksasa teknologi seperti Apple dan Microsoft, yang telah lama rutin memberikan imbal hasil kepada pemegang saham.
Berdasarkan perhitungan, investor yang memiliki 100 saham GOOGL akan menerima US$21 pada kuartal ini, atau setara US$84 per tahun jika tingkat pembayaran tetap sama.
Walau imbal hasilnya tergolong moderat, konsistensi Alphabet dalam memberikan dividen menunjukkan kematangan finansial dan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pemegang sahamnya.
Langkah ini juga datang di tengah performa mengesankan saham Alphabet sepanjang tahun 2025, yang telah menguat 46% secara year to date (YTD). Pada penutupan sesi perdagangan terakhir, saham GOOGL tercatat di harga US$279.
Kinerja Keuangan Q3 2025: Pendapatan Tembus US$100 Miliar
Dalam laporan kinerja kuartal III-2025 (Q3 2025), Alphabet membukukan pendapatan lebih dari US$100 miliar untuk pertama kalinya, naik 16% secara tahunan (year-on-year). Sementara itu, laba per saham terdilusi (EPS) melonjak 35% menjadi US$2,87.
Baca Juga: Google Akan Umumkan Investasi Terbesar di Jerman Pada Selasa Pekan Depan
Pertumbuhan tercatat merata di berbagai segmen, termasuk Google Search, iklan YouTube, langganan (subscriptions), dan layanan cloud.
Secara khusus, pendapatan Google Cloud meningkat 34% menjadi US$15,2 miliar, didorong oleh ekspansi infrastruktur AI dan solusi kecerdasan buatan generatif (generative AI).
Perusahaan juga mencatat backlog senilai US$155 miliar, menandakan prospek pertumbuhan yang solid ke depan. Selain itu, aplikasi Gemini AI kini memiliki lebih dari 300 juta pelanggan berbayar dan 650 juta pengguna aktif bulanan.
Meski belanja modal (capital expenditure) naik signifikan sebesar 83% menjadi US$23,9 miliar, Alphabet tetap menunjukkan ketahanan keuangan yang kuat dengan arus kas bebas (free cash flow) US$73,6 miliar dan cadangan kas US$98,5 miliar.













