Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah gunung berapi di wilayah timur laut Ethiopia meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12.000 tahun, menyemburkan asap tebal setinggi 14 kilometer dan menyebar hingga ke Laut Merah, Yaman, dan Oman.
Gunung berapi Hayli Gubbi, yang berada di wilayah Afar sekitar 800 kilometer timur laut Addis Ababa dekat perbatasan Eritrea, meletus pada Minggu selama beberapa jam.
Menurut pejabat lokal Mohammed Seid, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, ia memperingatkan bahwa letusan ini berpotensi memicu dampak ekonomi bagi komunitas penggembala ternak di wilayah tersebut.
Desa Tertutup Abu, Ternak Kehilangan Pakan
Seid menyatakan tidak ada catatan sejarah mengenai letusan Hayli Gubbi sebelumnya. Ia khawatir mata pencaharian warga dapat terdampak signifikan.
Baca Juga: Siklon Fina Hantam Darwin: Bandara Ditutup, Warga Diimbau Waspada
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa maupun ternak yang hilang, tetapi banyak desa telah tertutup abu sehingga hewan-hewan tidak memiliki cukup pakan,” ujarnya.
Gunung berapi yang memiliki ketinggian sekitar 500 meter ini berada di Lembah Celah Afrika Timur (Rift Valley), zona aktivitas geologi intens yang menjadi titik pertemuan dua lempeng tektonik.
Awan Abu Melayang hingga India dan Pakistan
Menurut Volcanic Ash Advisory Center (VAAC), awan abu dari letusan tersebut terbawa angin hingga melintasi Yaman, Oman, India, dan Pakistan utara.
Wilayah Afar memang rawan gempa bumi, dan seorang warga bernama Ahmed Abdela mengatakan ia mendengar suara keras disertai dengan gelombang kejut.
“Rasanya seperti sebuah bom besar meledak disertai asap dan abu,” katanya menggambarkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Topan Fung-wong Menyebabkan Banjir di Taiwan, Ribuan Orang Dievakuasi
Video yang beredar di media sosial, yang belum dapat diverifikasi AFP menunjukkan kolom asap putih tebal membumbung tinggi ke langit.
Tidak Ada Rekam Jejak Letusan di Era Holosen
Global Volcanism Program milik Smithsonian Institution menegaskan bahwa Hayli Gubbi tidak memiliki catatan letusan pada era Holosen, yaitu periode sekitar 12.000 tahun terakhir sejak berakhirnya zaman es.
Profesor dan ahli vulkanologi Simon Carn dari Michigan Technological University juga mengonfirmasi melalui platform Bluesky bahwa Hayli Gubbi tidak memiliki rekam letusan selama Holosen.













