kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,56   -27,17   -2.93%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi tekanan corona, Singapore Airlines dapat paket penyelamatan US$ 13,2 miliar


Jumat, 27 Maret 2020 / 16:33 WIB
Hadapi tekanan corona, Singapore Airlines dapat paket penyelamatan US$ 13,2 miliar
ILUSTRASI. Pesawat Airbus A380-841milik Singapore Airlines


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan investasi pelat merah Singapura yakni Temasek Holdings dan yang lainnya akan menyuntikkan likuiditas senilai S$ 19 miliar atau sekitar US$ 13,27 miliar ke maskapai Singapore Airlines. Itu merupakan langkah penyelamatan terbesar yang dilakukan terhadap sebuah sebuah maskapai yang dihantam oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Rencana pembiayaan besar-besaran itu menunjukkan permasalahan keuangan yang dihadapi industri penerbangan secara global begitu dalam. Menurut data provider Cirium, hampir sepertiga dari pesawat di dunia sudah dikandangkan karena terdampak pandemi Covid-19.

Banyak pemerintah di berbagai negara tengah mempersiapkan langkah untuk menyelamatkan maskapai penerbangan di tengah merosotnya tingkat perjalanan karena wabah tersebut. 

Baca Juga: Singapore Airlines grounded hampir semua armadanya gara-gara wabah corona

Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan US$ 58 miliar. Banyak maskapai mengandangkan armada pesawatnya dan meminta karyawannya cuti tanpa dibayar agar bisa tetap bertahan.

Ekuitas S$ 5,3 miliar- S$ 9,7 miliar convertible note dari pendanaan Singapore Airlines dijamin oleh Temasek yang memiliki 55% saham grup tersebut.
Maskapai ini juga telah memperoleh fasilitas pinjaman senilai S$ 4 miliar dari DBS Group Holdings Ltd (DBSM.SI) guna mendukung likuiditas jangka pendek.

"Ini adalah waktu yang luar biasa untuk SIA Group," kata Ketua SIA Peter Seah dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Jumat (27/3). 

Saham Singapore Airlines dihentikan perdagangannya pada Kamis pagi setelah jatuh ke level terendah dalam 22 tahun pekan ini karena investor khawatir virus corona akan berdampak besar pada perusahaan.

Shukor Yusof, Kepala Konsultan Penerbangan Endau Analytics mengatakan, dalam situasi yang mengerikan saat ini, rights issue merupakan langkah taktis terbaik untuk Singapore Airlines. Ini menggarisbawahi kepentingan strategis operator terhadap Singapura dan posisi negara itu sebagai pusat keuangan dan pusat penerbangan.

Singapore Airlines menyebut akan memangkas kapasitas hingga 96%, mengandangkan hampir seluruh armadanya dan memaksakan pemotongan biaya yang mempengaruhi sekitar 10.000 staf maskapai ini. 

Rights issue akan ditawarkan dengan harga S$ 3 per saham, diskon 53,8% untuk harga perdagangan terakhir SIA sebesar S$ 6,5.

Baca Juga: Virus corona: Singapore Airlines pangkas jumlah penerbangan ke sejumlah negara

Kepala Eksekutif Internasional Temasek Dilhan Pillay Sandrasegara mengatakan kesepakatan itu tidak hanya akan mengatasi Singapore Airlines atas tantangan likuiditas jangka pendek tetapi juga akan memposisikannya untuk pertumbuhan di luar pandemi. Maskapai itu akan menggunakan dana dari rights issue untuk menambah modal dan kebutuhan pengeluaran operasionalnya.

Pada hari Kamis, pemerintah Singapura mengumumkan lebih dari S$ 30 miliar dalam langkah-langkah baru untuk membantu bisnis dan rumah tangga bersiap menghadapi pandemi.

Menteri Keuangan Heng Swee Keat juga mengatakan bahwa SIA akan mengumumkan dukungan dari Temasek dan bahwa dia menyambut keputusan Temasek untuk mendukung maskapai. Qantas Airways (QAN.AX) minggu ini mendapatkan A $ 1,05 miliar ($ 636,1 juta) terhadap armada pesawatnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×