kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadiri pertemuan IAEA, Indonesia serukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai


Selasa, 21 September 2021 / 13:25 WIB
Hadiri pertemuan IAEA, Indonesia serukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat berbicara di?General Conference ke-65 Badan Energi Atom Dunia (IAEA) secara virtual pada Selasa (21/9/2021).


Sumber: Kemlu RI | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadir dalam pertemuan General Conference (GC) ke-65 Badan Energi Atom Dunia (IAEA) pada Selasa (21/9), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai.

Pertemuan IAEA kali ini dilangsungkan secara virtual mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum mereda. GC IAEA berlangsung pada 20-24 September 2021.

Indonesia menyadari, nuklir memang memiliki potensi untuk berubah menjadi senjata yang mematikan. Potensi inilah yang membuat dunia masih cukup khawatir akan penggunaan nuklir secara luas.

Di sisi lain, pada kenyataannya nuklir juga bisa digunakan untuk tujuan damai yang memiliki manfaat signifikan bagi umat manusia. Untuk itu, tiga aspek penting harus dipastikan, yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), dan perlindungan (safeguards) nuklir.

Baca Juga: Sambut Presidensi G20 Indonesia, ini agenda utama sektor ekonomi yang akan dibahas

Dalam pernyataannya, Menlu Retno menegaskan, semua pihak harus mendorong penggunaan nuklir secara positif dengan tujuan damai.

"Kita harus terus mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai. Mari kita lanjutkan kerja kolektif untuk mempercepat dan memperluas kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, dan kemakmuran sebagaimana yang tercantum dalam Piagam IAEA," kata Menlu, seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI.

Indonesia menerima penghargaan internasional

Bentuk pemanfaatan nuklir dengan tujuan damai yang disoroti kali ini adalah penggunaan teknologi nuklir untuk mengembangkan varietas padi yang unggul.

Sejak tahun 2013, Indonesia yang diwakili oleh Kelompok Peneliti Pemuliaan Tanaman Pangan (PAIR) bekerjasama dengan IAEA dan Badan Pangan Dunia (FAO) telah mengembangkan 23 varietas padi baru.

Baca Juga: Indonesia beri bantuan Rp 2,8 miliar untuk Myanmar tanggulangi Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×