kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadiri World Economic Forum, Ukraina Akui Sangat Membutuhkan Sistem Roket


Kamis, 26 Mei 2022 / 13:21 WIB
Hadiri World Economic Forum, Ukraina Akui Sangat Membutuhkan Sistem Roket
ILUSTRASI. Peluncur roket ganda TOS-1 Buratino milik Rusia.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DAVOS. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, negaranya saat ini benar-benar membutuhkan sistem roket, ketika menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (25/5).

Di hadapan forum tersebut, Kuleba mengungkapkan, dirinya datang ke Davos ketika pasukan Ukraina mengalami masa yang sulit di garis depan pertempuran di wilayah Donbas timur.

"Beberapa desa dan kota, mereka sudah tidak ada lagi. Mereka semua berubah menjadi puing-puing oleh tembakan artileri Rusia, oleh sistem peluncuran roket ganda Rusia. Ini menghancurkan," ungkap Kuleba, seperti dikutip The Straits Times.

Baca Juga: Presiden Bank Dunia Mengajak Semua Negara Bersiap Hadapi Resesi Global

Menggambarkan situasinya seperti Perang Dunia II, Kuleba menyebutkan, negaranya saat ini sangat membutuhkan sistem peluncuran roket untuk menandingi daya tembak Rusia.

Hingga saat ini, AS dan negara-negara Eropa telah menyediakan senjata bernilai miliaran dollar AS ke Ukraina untuk mengalahkan pasukan Rusia. Secara umum, pasukan Rusia hadir dengan kemampuan persenjataan yang lebih baik.

Namun, Kuleba menegaskan, bantuan yang paling dibutuhkan saat ini adalah perangkat Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS). Ukraina juga telah mengajukan permintaan MLRS kepada AS sebagai mitra pertahanan terdekatnya.

Baca Juga: Ukraina Gempur Pangkalan Militer Rusia dengan Meriam Howitzer Bantuan NATO

Kepada para peserta WEF, Kuleba menegaskan, Ukraina ingin negara-negara Barat bisa menerima gagasan bahwa akhir dari perang ini adalah kemenangan untuk Ukraina. Saat ini, Kuleba melihat banyak negara pendukung Ukraina masih ragu-ragu.

"Bahkan beberapa teman baik Ukraina yang sangat membantu kami, mereka masih ragu-ragu. Kami meminta Barat untuk meningkatkan sanksi untuk membunuh ekspor Rusia," lanjut Kuleba.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sempat mengirimkan pesan video ke Davos yang pada intinya juga meminta Barat membuktikan persatuan di belakang Ukraina. Salah satu bentuk persatuan yang dimaksud adalah dengan menyediakan senjata.

"Persatuan adalah tentang senjata. Pertanyaan saya adalah, apakah ada persatuan ini dalam praktiknya? Saya tidak bisa melihatnya. Keuntungan terbesar kami atas Rusia adalah ketika kita benar-benar bersatu," ungkap Zelenskyy.




TERBARU

[X]
×