Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Berdasarkan data dari Messari, blockchain Cardano memiliki aktivitas jaringan tertinggi kedua mengalahkan Ethereum.
Perkembangan besar lainnya adalah perilisan 70 kontrak pintar baru di blockchain Cardano selama sebulan terakhir, antara 13 Desember 2021 dan 13 Januari 2022.
Setelah awal yang baik pasca peningkatan Alonzo pada September 2021, peluncuran kontrak pintar melambat di Cardano yang juga menimbulkan persepsi negatif.
“Kami harus menulis ulang perangkat lunak tiga kali, ada perubahan besar dalam arsitektur dan vendor. Ada pendekatan yang diambil yang tidak berhasil, ada, tentu saja, penundaan,” kata Founder Cardano Charles Hoskinson, seperti dikutip CoinGape.
Penundaan adalah bagian dari peningkatan Cardano. Salah satu peningkatan penting utama ke jaringan Cardano adalah peluncuran Sundae Swap pada Kamis (20/1).
Baca Juga: Aset Kripto GameFi Makin Populer, Axie Infinity Paling Diunggulkan
Peluncuran Sundae Swap di blockchain Cardano sebagai bursa terdesentralisasi (DEX) beta yang berfungsi penuh. Sundae Swap menggunakan kontrak pintar untuk mencocokkan perdagangan token antara pengguna.
Kemudian, mendistribusikan sebagian dari biaya perdagangan kembali ke investor yang menyediakan likuiditas ke platform, proses yang secara luas dikenal sebagai yield farming.
Pengguna DEX bisa memperoleh hadiah SUNDAE dalam enam bulan pertama setelah peluncuran Sundae Swap. Namun, peluncuranmua tetap merupakan beta dengan fitur terbatas dan waktu pencocokan perdagangan dari "jam ke hari" pada awalnya.
“Sementara kontrak pintar DEX telah sepenuhnya diaudit dan DEX akan memenuhi semua standar industri untuk keamanan, penerapan tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi tidak akan segera bisa dilakukan karena batas ukuran transaksi yang ada pada blockchain Cardano,” tim Cardano menjelaskan.